Pemerintah Aceh Apresiasi ADoc Majukan Perfilman

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, membuka acara Awarding Night Aceh Documentary di Hotel Hermes Palace, Kota Banda Aceh, Senin, 7 November 2022, malam. (Foto: Eko Deni Saputra)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) — Pemerintah Aceh mengapresiasi peran komunitas Aceh Documentery (ADoc) dalam memajukan dunia perfilman, yang mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran di Tanah Rencong.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal saat mewakili Sekda Aceh, Bustami Hamzah, membuka Awarding Night Aceh Documentary di Hotel Hermes Palace, Kota Banda Aceh, Senin, 7 November 2022, malam.

“Kami berharap dengan peran serta kita semua dapat melahirkan pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang akan menciptakan lapangan kerja baru bagi anak-anak Aceh di usia produktifnya,” katanya.

Almuniza menuturkan, Aceh terus melakukan pembangunan sektor pariwisara dan ekonomi kreatif (Parekraf) melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan.

Upaya itu diharapkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kami telah melakukan beberapa kegiatan sebagai upaya peningkatan SDM dunia perfilman, serta produksi beberapa film pendek mapun video promosi oleh sineas-senias Aceh. Kemenparekraf/Baparekraf juga memberikan perhatian untuk pengembangan perfilman Indonesia,” sebutnya.

Menurutnya, karya-karya yang diberikan anugerah kegiatan  ini merupakan hasil kreativitas para siswa dan pemuda di Aceh. Apresiasi ini merupakan langkah awal yang kemudian film terpilih akan diikutkan dalam festival film nasional sebagai bagian dari diaspora lokal ke nasional.

“Mari kita jadikan Aceh sebagai pusat pembelajaran dokumenter Indonesia karena ada banyak peristiwa dari Aceh yang menginspirasi, serta memiliki pesan kebudayaan. ‘Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata’,” pintanya.

“Mari tingkatkan kapabilitas dan kreativitas dalam mengkaryakan film yang lebih baik di masa mendatang. Kami juga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan setiap tahun sehingga akan menjadi ajang bagi para sineas di Aceh untuk terus mengasah bakat dan kemampuannya dalam mempromosikan wajah Aceh melalui media film,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Aceh Documentary, Faisal Ilyas mengatakan sejak lima tahun terakhir, keberpihakan Pemda terhadap dunia perfilman cukup baik.

Pihaknya optimis industri perfilman di Aceh bisa banyak berbicara di kancah nasional. Namun, kata dia, semua usaha itu membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Sebuah film tidak bisa diselesaikan oleh produser, sutradara, kameramen, dan lain-lain. Kita membutuhkan kolaborasi,” sebutnya.

“Perjalanan Aceh Documentary menuju 10 tahun ini adalah kolaborasi kami untuk perfilman Indonesia. Kami perlu belajar, diberi masukan, guna  membantu kebudayaan melalui akselarasi film,” pungkasnya.

Pada malam Awarding Night Aceh Documentary ini turut hadir, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi  Wahyudin dan Anggota DPR Aceh, Abdurrahman Ahmad.

Related posts