Almuniza Harap Kabuapten/Kota Gencar Promosikan PKA

Almuniza Harap Kabuapten/Kota Gencar Promosikan PKA. (dok. Disbudpar Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, mengajak kabupaten/kota ikut gencar mempromosikan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang akan berlangsung pada 4-12 November 2023.

Almuniza mengatakan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi persiapan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 bersama 23 kabupaten/kota di Aula Museum Aceh, Rabu, (20/9) lalu. Dalam pertemuan itu, membahas beberapa hal teknis pelaksanaan PKA-8 dan me-review kembali kesiapan dari 23 kabupaten/kota se-Aceh.

“Mohon peran serta dari bapak/ibu untuk mempromosikan PKA-8 di platform dan SKPD wilayah masing-masing. Kami juga akan menyampaikan hal ini kepada masing-masing SKPA agar publikasi kita betul-betul masif. Bidang publikasi PKA-8 sudah menyiapkan template khusus pada laman web,  supaya memiliki nilai estetika dan menjadi platform sesuai dengan standar yang telah disepakati bersama,” ujarnya.

Almuniza harap seluruh partisipan untuk berkolaborasi bersama Pemerintah Aceh menggencarkan publikasi atau promosi perhelatan PKA-8.

“Materi publikasi bisa didapatkan dalam kanal download pada laman web resmi PKA-8, pekankebudayaanaceh.com,” katanya.

Selain itu, Almuniza juga meminta kepada peserta rapat yang hadir pada saat itu agar mengali informasi serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam persiapan pelaksanaan event akbar kebudayaan ini.

“Saya berharap kepada bapak/ibu untuk mempersiapkan PKA-8 semaksimal dan seefesien mungkin, sesuai anggaran yang dimiliki. Kami mencoba meringankan semaksimal mungkin apa pun yang menjadi beban (kendala) bapak/ibu,” ungkapnya.

Diketahui,  PKA-8 akan berlangsung pada 4-12 November 2023 di Banda Aceh. Tema yang diangkat pada PKA kali ini yaitu “Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia”.

Tema ini bertujuan untuk menguatkan kembali sejarah Aceh dan Indonesia dalam membangun hubungan kerja sama dengan berbagai bangsa di dunia melalui dimensi ekonomi dan diplomasi budaya rempah.

Related posts