Korban dan Pelaku Kekerasan di SMA Modal Bangsa Sepakat Berdamai

Korban dan Pelaku Kekerasan di SMA Modal Bangsa Sepakat Berdamai

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kasus penganiayaan yang terjadi di SMA Modal Bangsa, Aceh Besar beberapa waktu kini berujung damai. Para pelaku dan korban beserta masing-masing orang tua sudah sepakat untuk mengambil jalan damai.

Restorative Justice itu dilaksanakan di Polresta Banda Aceh, Kamis (19/10) yang dihadiri oleh pihak dari Dinas Pendidikan Aceh, Dinas Sosial Aceh, Kepala Sekolah SMA Modal Bangsa hingga para siswa yang terlibat penganiayaan.

Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadilla Aditya Pratama mengatakan, pihak pelapor dan terlapor sudah mencapai kesepakatan damai.

“Sudah disepakati oleh pihak pelapor dan terlapor sudah mencapai kesepakatan damai. Ini kita lakukan bersama unsur sekolah, disdik, dinsos dan segala unsur lainnya,” katanya.

BACA: Siswa SMA Modal Bangsa Dikeroyok Kakak Kelas Hingga Pendarahan

Pihak terlapor juga siap untuk melakukan pemulihan terhadap korban, baik secara psikologis, materil hingga fisik.

“Kita sama-sama tempuh selain jalur hukum tapi kita juga lakukan pemulihan secara psikologis, materil hingga fisik, dimana korban telah merelakan atau menyadari perlu adanya perdamaian,” katanya.

BACA: Panggil Pihak Sekolah, Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Siswa SMA Modal Bangsa

Pihak terlapor, kata dia juga rela membiayai pengobatan dan menyadari kesalahannya, rela di beri sanksi hingga skorsing dari sekolah.

Sebelumnya, seorang siswa SMA Modal Bangsa berinisial P (16) diduga menjadi korban pengeroyokan dan aksi bullying yang dilakukan oleh kakak kelas korban di sekolah tersebut.

Bahkan akibat aksi tersebut, korban mengalami luka memar hingga pendarahan di kepala bagian belakang.

BACA: Usai Dilapor ke Polisi, Kepsek SMA Modal Bangsa Minta Maaf

Tak terima dengan aksi siswa tersebut, ayah kandung korban, Purnama Hadi AR, bahkan sudah melaporkan kasus itu ke Polresta Banda Aceh.

Kasus itu bermula saat kakak kelas korban mengumpulkan mereka seusai pengajian pada 20 Juli 2023 lalu sekitar pukul 22:00 WIB.

Korban disuruh berdiri, lalu korban dipukul di sekujur tubuh. Bahkan saat terjatuh dilantai, korban juga disepak oleh kakak kelas.

Purnama juga memperlihatkan hasil rontgen yang dimana luka memar ada di bagian tubuh korban. “Anak saya sudah jatuh ke lantai masih di pukuli dan ditendang juga,” ucapnya.

Pihaknya sudah melaporkan peristiwa itu ke sekolah. Namun, dari pihak sekolah, kata dia, sama sekali tidak merespon perihal kasus tersebut.

Sehingga keluarga melaporkan aksi pemukulan itu ke kantor polisi. Bahkan, setelah anaknya dirawat dan kembali masuk sekolah, kasus bullying juga dilancarkan oleh para siswa hingga guru.

Related posts