Sisi Lain Keindahan Pasi Weung, Bisa Lihat Penyu Bertelur

(Dok. Kanal Aceh)

Aceh Besar (KANALACEH.COM) – Berwisata ke Pulo Aceh ada satu destinasi yang wajib dikunjungi. Di sana, ada ekowisata penyu yang dikelola masyarakat. Bila beruntung, traveler ke sana dapat melihat langsung penyu saat bertelur.

Ekowisata penyu ini berlokasi di Pasi Weung Kemukiman Pulau Breueh Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar. Di sana, masyarakat dari 12 desa membangun Taman Ekowisata berlokasi di Pasi Weung.

Pasie Weung merupakan kawasan pantai yang terletak di desa Alue Raya, Kemukiman Pulau Breuh Utara, Kecamaan Pulo Aceh. Keberadaan Pasi Wueng berdekatan dengan perbatasan antara Pulau Breuh Selatan dan Pulau Breuh Utara, serta agak jauh dari pemukiman penduduk dan dikelola oleh dua kemukiman, yaitu Pulo Breuh Utara dan Pulo Breuh Selatan

Di samping terdapat hutan lindung yang masih bagus, Pasi Weung merupakan tempat pendaratan penyu terbesar di Kabupaten Aceh Besar. Lokasi itu saat ini menjadi salah satu tempat khusus sebagai lokasi penangkaran beragam jenis penyu.

Pada waktu-waktu tertentu, penyu-penyu tersebut naik ke daratan untuk bertelur. Selama ini telur penyu menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat, karenanya penetapan Pasie Weung sebagai kawasan konservasi sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan keberadaan penyu di sana.

Masyarakat tidak dibolehkan mengambil telur dan membiarkannya hingga menetas. Tukik itu lalu dilepaskan kembali ke laut.

Untuk mencapai Pulau Breueh yang merupakan salah satu pulau berpenghuni di Kecamatan Pulo Aceh, traveler dapat menempuh perjalanan dengan menggunakan kapal nelayan atau kapal feri dari Banda Aceh. Perjalanan ke Pulo Aceh dimulai dari dermaga lama di bawah Jembatan Ulee Lheue Banda Aceh.

Pelayaran ke pulau terluar di Aceh Besar itu memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan kapal nelayan menuju Dermaga Gugop di Kemukiman Pulau Breueh, dengan catatan cuaca sedang bagus. Setiba di Pulau Breueh, traveler dapat menikmati keindahan pantai berpasir putih yang menghadap Samudera Hindia.

Para wisatawan yang datang ke sini diperbolehkan melihat penyu saat naik ke daratan untuk bertelur. Penyu biasanya mulai singgah ke daratan dari Agustus hingga Desember.

Namun, wisatawan dilarang mengambil telur-telur penyu yang berada di Pasi Weung mulai tahun ini. Meski di Pantai Balue belum ada larangan total, namun ada aturan untuk menyiapkan telur penyu yang disisihkan untuk penangkaran.

“Di Pasi Weung, lebih lengkap penyu yang bisa dilihat. Di sana ada penyu hijau, yang merupakan jenis penyu paling langka juga ada penyu belimbing,” kata Pegiat Wisata Pulau Breueh Fauzi.

Penyu belimbing memiliki tempurung berwarna gelap dengan bintik putih. Panjangnya bisa mencapai 180 sentimeter dengan berat mencapai 500 kilogram.
Penyu belimbing banyak ditemukan di perairan tropis hingga lautan sub kutub. Ketika penyu belimbing bertelur, mereka akan pergi ke pantai daerah tropis.

D. coriacea menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut lepas dan hanya naik ke daratan saat akan bertelur dan mereka bisa mengeluarkan telur 60 sampai 129 telur dalam dua sampai tiga tahun.

Sedangkan Penyu hijau (C. mydas) merupakan penyu yang paling sering terlihat di laut tropis. Ciri paling menonjol dari penyu hijau adalah memiliki kepala kecil dan paruh tumpul. Spesies ini memiliki tubuh berwarna abu-abu, hitam, atau kecokelatan.

Nama penyu hijau sendiri berasal dari warna lemak di bawah sisik yang berwarna hijau. Berbeda dengan penyu belimbing yang bisa bertelur empat sampai lima kali per musim, penyu hijau hanya bertelur sekali dalam tiga sampai empat tahun.

Selain menawarkan keindahan pantai dan penangkaran penyu, Pulau Breueh juga memiliki beragam kegiatan wisata bahari lainnya seperti menyelam, snorkeling, memancing, dan mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Pengunjung yang ke sana juga dapat menyaksikan matahari terbenam (sunset) di Samudera Hindia pada sore hari sambil menikmati deburan ombak. Pantai Lambaro juga cocok untuk mandi bareng keluarga atau sekadar berswafoto.

Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal, msngatakan, Pantai Lambaro sangat cocok dijadikan tempat liburan keluarga atau bersama pasangan. Lokasi ini termasuk salah satu lokasi terbaik menikmati sunset di Pulo Aceh.

“Pantai Lambaro adalah salah satu pantai yang saya rekomendasikan untuk teman-teman ke Pulau Aceh. Pantai ini bersih dengan pasir putih serta ombaknya yang tenang,” kata Almuniza.

Almuniza menyebutkan, Pulo Aceh memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menarik. “Kita ingin mengembangkan Pulau Aceh sebagai kawasan wisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya menghasilkan keuntungan ekonomi namun juga menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal,” ujarnya.

Related posts