Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua DPD I Golkar Aceh, Teuku Muhammad Nurlif menyerahkan berkas pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Aceh.
Berkas pendaftaran diterima langsung oleh Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah Pilkada Gerindra Aceh, Nasrul Sufi ditemani sekretaris Mahfudz Y Loethan ditemani pengurus Gerindra Aceh di Aula Sekretariat DPD Gerindra Aceh, Banda Aceh, Senin (27/5).
Dalam pertemuan itu, pengurus Gerindra Aceh menyambut baik kehadiran Ketua Golkar Aceh, TM Nurlif.
“Ini adalah kebanggaan bagi Gerindra, karena satu-satunya ketua partai politik yang datang ke Gerindra. Golkar adalah sekutu kami, kami menyambut baik kehadiran beliau mendaftar menjadi calon Gubermur Aceh,” kata Mahfudz.
Ketua Tim Pemjaringan calon kepala daerah Pilkada Aceh Partai Gerindra , Nasrul Sufi menjelaskan, langkah yang harus dilakukan Gerindra Aceh agar dapat rekomendasi adalah meyakinkan DPP Gerindra Aceh.
Menurutnya, TM Nurlif tokoh yang memiliki peluang dan punya inovasi membangun Provinsi Aceh jadi lebih baik.
“Kami akan duduk dan membahas hal-hal penting untuk dapat rekom pusat,” tegasnya.
Menurutnya, ini adalah tahapan terakhir di DPD Gerindra Aceh, tahap lanjutan adalah menunggu SK calon kepala daerah dari DPP Gerindra atau rekomendasi dari Prabowo Subianto
Jika terpilih sebagai calon, kata Nasrul Sufi, pihaknya bersama kader Gerindra akan membantu kampanye demi meraih kemenangan pada Pilkada 2024. Jika menang dalam pesta demokrasi, Gerindra akan mengawal sampai lima tahun kepemimpinan.
Calon gubernur Aceh, Teuku Muhammad Nurlif mengatakan Aceh butuh semangat baru, ide-ide pembangunan harus dalam perencanaan kolaboratif.
Kata dia jangan ada lagi ego sektoral, tetapi harus fokus pada target pembangunan yang direalisasikan bersama. Baginya, sektor pendidikan sangat penting, baik pendidikan agama dan pendidikan umum.
“Maka upaya peningkatan pendidikan tidak boleh diabaikan,” ujar Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, Teuku Muhammad Nurlif saat menyampaikan visi dan misi.
Selain itu, kata Teuku Muhammad Nurlif, sektor kesehatan juga menjadi poin penting dalam misinya. Saat ini di Aceh masih sering antrian saat berobat, bahkan ada yang kesulitan mendapatkan kamar. Hal ini ke depan tidak boleh terjadi lagi, pelayanan dan kesehatan masyarakat harus diutamakan.
“Kita di Aceh harus sepakat memiliki gagasan seperti saya sampaikan, inklusif, dan terbuka, sehingga investor tidak khawatir masuk ke Aceh dengan alasan apa pun. Mari upayakan semaksimal mungkin iklim investasi di Aceh agar tidak kalah dengan provinsi lain,” ujar TM Nurlif.