Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem mengeluarkan kebijakan yaitu ingin menghapus sistem barcode bagi pengendara yang ingin mengisi BBM subsidi di SPBU di Aceh.
Kebijakan itu disampaikan Mualem saat memberikan kata sambutan usai dilantik jadi Gubernur Aceh, pada Rabu, 12 Februari 2025.
“PR hari ini adalah SPBU di Aceh tidak ada istilah ada lagi barcode,”
“Ini satu masalah. Kadang-kadang orang mau bakar SPBU gara gara barcode itu. Maka saya ambil kesimpulan saya hapus barcode seluruh Aceh,” ujar Muzakir Manaf dalam sambutannya usai dilantik jadi Gubernur Aceh, Rabu (12/1).
Pernyataan itu juga ditegaskan kembali oleh Muzakir usai pelantikan. Kata dia, penghapusan sistem barcode itu mulai dilakukan hari ini.
“Sekarang (penghapusan barcode di SPBU),” ujarnya singkat.
Sementara itu Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah mengatakan soal kebijakan itu perlu ada proses. Hal itu, kata dia akan dikaji kembali seusai prosesi pelantikan ini selesai.
“Semua butuh proses, (akan dibahas selanjutnya soal hapus barcode) InsyaAllah,” katanya.
Diketahui Aceh merupakan salah satu daerah dan pilot projeck di Indonesia yang ditunjuk Pertamina untuk menerapkan kebijakan penggunaan barcode pengisian BBM bersubsidi di SPBU, dan sudah berlaku sejak akhir 2022 lalu.
Untuk mendapat barcode tersebut masyarakat diwajibkan mendaftar nopol kendaraannya di aplikasi mypertamina untuk bisa menikmati BBM subsidi di SPBU.
Program tersebut awalnya dinilai untuk menekan penyalahgunaan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan dan mengurangu antrean di SPBU.
Bagi kendaraan yang sudah mendaftar di jatah pengisiannya yaitu 120 liter per hari. Namun jika tidak menggunakan barcode, kendaraan tidak dilayani untuk mengisi BBM subsidi di SPBU.