BANDA ACEH – Kondisi korban penembakan kasus kerusuhan massal di Kabupaten Aceh Singkil, saat ini kondisinya telah membaik, dan tim dokter Rumah Sakit umum Zainal Abidin, telah berhasil mengangkat peluru dari tubuh pasien korban tersebut.
Penjelasan ini disampaikan oleh Direktur RSUZA, dr Facrul Jamal, SpAN, Jumat (16/10) menerangkan, pasien warga Singkil atas nama Uyung,27, dirujuk ke rumah sakit ini pada Rabu (14/10), dengan kondisi luka tembak pada bagian dada sebelah kanan.
Korban sendiri, kata Fachrul Jamal, sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Meuraksa, Banda Aceh, namun dikarenakan kondisi korban yang memerlukan penanganan akibat peluru bersarang ditubuhnya, maka selanjutnya di evakuasi kesini, jelasnya.
Saat tiba di RSUZA, lanjut Fahcrul, pihaknya langsung melakukan assesment terhadap korban, dengan melakukan CT Scan, dan kemudian diketahui terdapat peluru pada thoraks, sebelah dada. “Dan atas dasar itulah kemudian tim dokter langsung melakukan operasi untuk pengangkatan peluru itu,” katanya.
Saat ini, sambungnya, kondisi korban berangsur sudah membaik, dan pasca operasi diketahui tidak ada komplikasi yang membahayakan keselamatan pasien.
Ketua tim operasi, dr Yopie Afriandi Habibie, Sp.BTKV, menambahkan, proses operasi terhadap pasien korban penembakan di Singkil tersebut, berlangsung selama dua jam, yakni pukul 09.00-11.00, Kamis (15/10).
Saat itu, sambungnya, diketahui, peluru menembus bagian paru-paru korban, dan juga terdapat gumpalan darah yang sudah membeku.
Dan kemudian, tim berhasil mengeluarkan benda tajam terbuat dari besi yang diduga peluru dengan dimensi 1 cm x 1,5 cm. Dan saat ini, kondisi pasien sudah berangsur membaik, dan diharapkan dalam waktu dua atau tiga hari kedepan sudah dapat pulang ke rumahnya. [Hendro Saky]