Illiza: Tidak Ada Penghafal Al-Quran Hidupnya Susah

Illiza: Tidak Ada Penghafal Al-Quran Hidupnya Susah

Banda Aceh (KANAL ACEH.COM) – Fenomena yang terjadi dewasa ini, manusia tidak mengetahui lagi mana hal yang utama dan yang menjadi prioritas dalam kehidupan. Karena terlalu mencintai dunia, banyak orangtua yang lupa untuk memberikan pendidikan Al-Quran kepada anak-anaknya.

Hal itu disampaikan Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE saat membuka Musabaqah Hifzil Quran (Mifqar) I ‎di Ma’had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas, Komplek Villa Buana Gardenia, Ajun, Jumat (27/11) malam.

Illiza berharap para orangtua khususnya ayah sebagai penanggung jawab pendidikan anak harus memberi perhatian lebih, dan bukan hanya soal duniawi semata. “Jika anak kita mampu membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran, Allah janjikan kepadanya sebuah mahkota dari cahaya di akhirat kelak. Bukan hanya itu, ia juga bisa memberikan jubah terindah bagi kedua orangtuanya di syurga,”jelasnya.

“Rahmat dari Allah, jika kita mampu menguasai Al-Quran, mampu menguasai agama, maka dunia pun akan mendekat. Pembangun jangan selalu diidentikan dengan fisik, walaupun proyek fly over dan lain-lain terus kita jalankan, namun pembangungan akhlak itu lebih penting supaya kita bisa khusnul khotimah ketemu Allah. Mindset atau pola pikir ini yang ingin kita ubah,”ungkap Illiza.

Dikatakan, Mifqar perdana di pondok pesantren binaan Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh ini, merupakan ajang untuk memberi motivasi dan semangat kepada para hafiz-hafizah. “Ini juga menjadi muhasabah bagi kita semua untuk mengetahui persentase anak-anak Banda Aceh yang mampu menghafal Al-Quran,”sebutnya.

“Mudah-mudahan ke depan, kita dapat mendirikan sebuah Balee Tahfiz di setiap gampong, dan kita akan launching gerakan ‘one day one ayat’ di setiap gampong dalam wilayah Banda Aceh demi menggapai Kota Madani,” kata Illiza seraya mengutarakan dalam tahun ini, pihaknya juga akan menggelar acara wisuda bagi hafiz-hafizah yang tersebar di sejumlah lembaga tahfiz yang ada di Banda Aceh.

Khusus kepada anak-anak penghafal Al-Quran, Illiza berpesan agar dapat selalu menjaga hafalan Al-Quran-nya. “Proses menghafal itu lama, tapi hilangnya bisa begitu cepat, jadi harus selalu dijaga ya hafalannya. Ingat ya anak-anak Bunda semua, tidak ada penghafal Al-Quran yang hidupnya susah, contohnya Ustaz Yusuf Mansur, kecuali mereka yang memang memilih untuk ‘menjauh’ dari dunia,” pungkasnya.

Sementara itu, Ustaz H Zulfikar SAg selaku Pimpinan Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas, menyebutkan, selain untuk menguji kemampuan dan kelancaran hafalan Al-Qur’an bagi para siswa/santri, ajang ini juga untuk menjaring kader-kader terbaik yang akan mewakil Banda Aceh pada MTQ Aceh 2017.

Musabaqah Hifzil Quran yang dilaksanakan 27- 30 November 2015 ini, diikuti oleh 113 peserta utusan dari pesantren, TPA, MIN atau lembaga pendidikan lainnya, dan peserta tersebut wajib memiliki Kartu Keluarga (KK) Banda Aceh.

Ia merincikan, kategori perlombaannya dibagi lima, yakni Kategori 1 Juz yang diikuti 41 putra dan 39 putri, Kategori 5 Juz (9 putra dan 13 putri), Kategori 10 Juz (4 putra dan 2 putri), Kategori 20 Juz (3 putra dan 1 putri), dan Kategori 30 Juz (1 putra).

“Selain itu, juga ada peserta internal Ma’had Daarut Tahfiz Al-Ikhlas sebanyak 38 orang. Mereka tidak termasuk peserta Musabaqah Hifzil Quran I, namun sebagai ujian khusus bagi para santri kami,” sebutnya.(T Irawan)

Related posts