Buka Acara KPA, Doto Zaini Ajak Gali Bahasa Lokal

BANDA ACEH (KANALACEH.COM) – Gubernur Zaini Abdullah menegaskan, perlu kominten kuat dan langkah sistematis dalam merawat kekayaan budaya Aceh sehingga peradabannya tidak terancam punah.

Misalnya saja, sebut Zaini, Aceh memiliki cukup banyak bahasa lokal. Ia berharap kekayaan bahasa-bahasa lokal itu bisa digali kembali sehingga generasi Aceh memahami akar budaya lokal.

“Sebab budaya lokal merupakan identitas kita sebagai masyarakat Aceh,’” tegasnya. Hal ini disampaikan Gubernur dalam sambutan pembukaan Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2015, Rabu (9/12/2015) di AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.

Pembukaan acara dihadiri sejumlah Tokoh Aceh di Jakarta, Unsur Forkopimda Aceh, Para pejabat Pemerintah Aceh, Akademisi, budayawan, tim penggagas Kongres Peradaban Aceh dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Hadir pula Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Anies Baswedan, yang sekaligus sebagai keynote speaker.

Kongres Peradaban Aceh, sebut Gubernur, merupakan langkah tepat untuk merumuskan kembali upaya pelestarian bahasa lokal di Aceh. “Saya berharap kongres ini bisa lebih tajam dan focus pada tema yang dibahas, karena sebelumnya telah didahului dengan diskusi terarah dan pertemuan pra Kongres pada September lalu,” kata Doto Zaini, sapaan akrab Gubernur Zaini Abdullah.

Peradaban Aceh, lanjut Gubernur, tidak hanya terkait bahasa-bahasa lokal, tapi juga menyentuh aspek kearifan lokal, asal-usul, kisah para tokoh dan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan komintmennya agar Kongres peradaban Aceh menjadi agenda rutin, dengan membahas tema yang berbeda-beda. “sehingga langkah kita untuk menggali nilai-nilai ke-Aceh-an bisa lebih komprehensif, “pungkas Zaini Abdullah. [husni]

[metaslider id=5849]

Related posts