Tahun 2016, BPS Prioritaskan Sensus Ekonomi

Tahun 2016, BPS Prioritaskan Sensus Ekonomi
Badan Pusat Statistik (liputan6.com)

Jakarta (Kanal Aceh) – Memasuki 2016, Badan Pusat Statistik mengerahkan tenaganya untuk persiapan Sensus Ekonomi. “Prioritas utama BPS tahun 2016 adalah Sensus Ekonomi 2016,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo lewat pesan pendek, Jumat, 1 Januari 2015.

Ia menjelaskan, langkah-langkah pelaksanaan sensus ekonomi sudah dimulai sejak 2014. BPS akan melaksanakan lokakarya atau workshop untuk instruktur utama pada bulan ini. “Mereka mengajar instruktur nasional sensus ekonomi pada Februari,” ujar Sasmito.

Menurut Sasmito, instruktur sensus yang mengikuti workshop nasional lalu mengajar instruktur daerah, Maret. Sedangkan April, para instruktur daerah bakal mengajar tiga ratus ribu petugas lapangan dan pengawas lapangan. “Sensus ekonomi dimulai Mei 2016.”

Sensus ekonomi ini bertujuan untuk mendata perkembangan sektor usaha nonpertanian. “Ini akan menjadi sensus keempat kami,” kata Kepala BPS Suryamin di kantornya, Senin, 14 September 2015.

Ia menyebutkan ada 14 variabel yang ingin disensus BPS mencakup 19 sektor usaha. Di antaranya mengenai nama dan alamat perusahaan, kegiatan, status badan usaha, upah, jumlah tenaga kerja, dan investasi. Ia berharap para responden bisa bekerja sama dengan para petugas mitra BPS di lapangan.


baca juga:


Terakhir kali sensus ekonomi dilakukan pada 2006. Dari hasil itu, tercatat ada 22.656.714 jumlah usaha di 13 sektor usaha non-pertanian. Sedangkan tenaga kerja yang terlibat mencapai 51.490.446 orang. Sensus sebelumnya digelar pada 1986 dan 1996. BPS memperkirakan sensus 2016 akan mencakup 28 juta usaha.

Total dana yang disiapkan BPS untuk mendukung sensus ekonomi 2016 sebesar Rp 3,4 triliun. “Semoga tidak dikurangi anggarannya,” kata Suryamin. Sensus dijadwalkan berjalan selama sebulan tahun ini dan data bisa dirilis pada 2017. (tempo.co)

Related posts