Budidaya kepiting lunak di Banda Aceh terancam bangkrut

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejumlah petani budidaya kepiting lunak di Banda Aceh alami kesulitan dalam pengembangan komoditas tersebut, dan bahkan disebabkan harga jual yang terus menurun.

Lidan, salah satu petani kepiting lunak di Desa Cot Lamkaweuh, kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Jumat (23/1) menerangkan, beberapa kesulitan yang dihadapi pihaknya dalam pengembangan sektor ini adalah harga jual yang tidak lagi sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, dan selain itu juga, peraturan baru dari Menteri Kelautan mengenai larangan ekspor kepiting lunak yang tidak mencapai standar berat untuk di ekspor.

“Adanya peraturan tersebut, kita jadi kesulitan untuk jual hasil,” jelasnya.

Untuk penjualan di pasar lokal, jelasnya, harga kepiting lunak perkiligramnya hanya Rp60 ribu, dan itupun minat warga untuk konsumsi kepiting di pasaran lokal sangat minimi.

“Permintaan untuk konsumsi lokal minim, dan hargapun sangat murah,” tukasnya.

Nah sementara itu, sebelum adanya larangan ekspor kepiting yang tidak mencapai berat standar, kami petani budidaya masih diuntungkan, sebab pasar ekspor seperti ke Singapura, China dan Malaysia, lebih menguntungkan.\

Pada tahun 2015, Kementrian Keluatan dan Perikanan RI, mengeluarkan peraturan no 1 tahun 2015, tentang larangan penangkapan dan ekspor benih udang lobster, ranjungan dan kepiting bertelur. [Saky]

Related posts