Perekonomian Aceh dengan migas tumbuh negatif

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat ekonomi Aceh dengan minyak dan gas pada tahun 2015 tumbuh negatif yakni minus 0,72 persen dibanding tahun 2014 tumbuh 1,55 persen.

“Pertumbuhan negatif tersebut akibat produksi Migas Aceh terus mengalami penurunan setiap tahunnya,” kata Kepala BPS Aceh, Hermanto di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan penurunan tersebut dipengaruhi oleh komponen ekspor luar negeri yang tumbuh minus hingga mencapai 64,57 persen, sedangkan ekspor bidang jasa tumbuh sebesar 5,65 persen.

“Minusnya ekspor barang tersebut terkait tidak beroperasinya lagi PT Arun LNG yang memproduksi migas, baik itu berupa condensate maupun LNG selama tahun 2015,” katanya.

Sementara pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2015 tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya yakni dari 4,02 persen 2014, menjadi sebesar 4,34 persen pada tahun 2015.

“Pertumbuhan positif ini juga disebabkan oleh realisasi anggaran APBA dan APBN yang lebih tinggi di banding tahun sebelumnya,” katanya.

Perekonomian Aceh tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencaai Rp129,2 triliun atau sebesar 9,66 miliar dolar Amerika Serikat. Sementara PDRB tanpa migas sebesar Rp124,4 triliun atau sebesar 9,30 miliar dolar Amerika Serikat.

Pihaknya menyarankan agar Pemerintah Aceh dapat mengoptimalkan sektor nonmigas dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu, sehingga upaya  meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai di masa mendatang. | antaranews.com

Related posts