Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya dan Ketua DPR Kota Lhokaeumawe, M. Yasir turun ke lokasi pengukuran dan pematokan tapal batas antara Kecamatan Blang Mangat dan Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Kamis (25/2).
Turut hadir di lokasi tersebut Ketua DPRK Lhokseumawe, Sekda, Asisten I Wali Kota, Kabag Pemerintah Kota, Muspika Kecamatan Muara Dua dan Muspika Kecamatan Blang Mangat, imum mukim dua pihak yang bertikai, para keuchik, tokoh masyarakat serta warga setempat.
Saat di lokasi yang akan dibuat tapal batas, masih ada warga yang tidak menerima sepenuhnya dan memprotes hasil keputusan musyawarah di kantor Wali Kota Lhokseumawe, Rabu (24/2). Sehingga dilakukan musyawarah kembali di lokasi tersebut dengan hasil tapal batas patok petama di Desa Mon Oe, dan patok kedua di Desa Cot Kurundong yang akan menjadi batas Kecamatan Muara Dua dan Kecamatan Blang Mangat.
Sedangkan masyarakat di dua lokasi lainnya, yaitu di Desa Cot Kriyan dan Desa Lhok Mon Tujuh tidak menerima apabila patok tapal batas ditempatkan di desa mereka.
Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya yang turun ke lokasi juga tidak mengubah keputusan kedua belah pihak. Ia memutuskan permasalahan tersebut akan dibahas kembali minggu depan di Kantor Wali Kota Lhokseumawe.
“Belum ada keputusan. Minggu depan nanti dibahas lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe menggelar pertemuan dengan warga Desa Blang Crum dan Desa Alue Awe, Kecamatan Muara Dua serta warga Desa Blang Buloh dan Desa Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat di Op Room Wali Kota Lhokseumawe, Rabu (24/2). Pertemuan itu dilakukan untuk menyelesaikan sengketa tapal batas antardesa di dua kecamatan tersebut. [Rajali Samidan]
