Sejumlah tokoh inisiasi pembentukan bank pertanian di Aceh

Sejumlah tokoh inisiasi pembentukan bank pertanian di Aceh
Rapat inisiatif pembentukan lembaga keuangan petani (bank pertanian) di Kantor PLUT-KUMKM Aceh, Jumat (26/2) (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Bank pertanian merupakan bank atau lembaga keuangan yang mengkhususkan diri untuk memberikan pinjaman bagi petani dan nelayan mengingat kebutuhan kredit pertanian merupakan salah satu kebutuhan penting bagi mayoritas petani di negara berkembang yang berbasiskan pertanian, khususnya di Aceh.

Untuk mewujudkan adanya bank pertanian itu, sejumlah tokoh menginisiasi pembentukan bank pertanian yang dikhususkan untuk para petani di Aceh.

Rapat inisiatif pembentukan lembaga keuangan petani (bank pertanian) diprakarsai oleh Lukman Yusuf yang merupakan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh, Murni Mard, Manager Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Aceh (PLUT-KUMKM) bersama sejumlah pengurus Serikat Tani Islam Indonesia (STII) di Kantor PLUT-KUMKM Aceh, Jumat (26/2).

“Agenda tersebut sudah lama diharapkan, tetapi kami masih fokus untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Kami berharap lembaga keuangan petani ini dapat terbentuk, karena kebutuhan kredit di sektor pertanian salah satu kebutuhan penting bagi mayoritas petani Aceh” Kata Lukman Yusuf dalam rilis yang diterima Kanalaceh.com, Senin (29/2).

Manager PLUT-KUMKM Aceh, Murni Mard menjelaskan pembentukan lembaga keuangan petani di Aceh sah-sah saja sepanjang lembaga tersebut berbadan hukum dan secara formal diakui oleh perundangan yang berlaku sebagai lembaga keuangan.
“Alternatifnya adalah berbentuk bank atau koperasi,” ujarnya.

Menurut Murni, badan hukum berbentuk bank membutuhkan biaya yang besar, tetapi jika berbentuk koperasi dimungkinkan seperti koperasi modern bentukan Masril Koto yang disebut sebagai bank pertanian di Batusangkar, Sumatera Barat yang didirikan sejak tahun 2008. Saat ini, bank pertanian itu sudah memiliki 850 cabang dan mempekerjakan 1.500 orang.

Murni mengatakan agenda inisiatif pembentukan lembaga keuangan petani ini akan dikaji dan dibahas kembali dalam pertemuan selanjutnya. [Sammy/rel]

Related posts