Satpolair Aceh Timur perketat patroli cegah importir ilegal

Satpolair Aceh Timur perketat patroli cegah importir ilegal
Ilustrasi polisi air. (Antara Foto)

Idi (KANALACEH.COM) – Mencegah masuknya barang luar negeri ke Indonesia (importir ilegal), Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Aceh Timur memperketat patroli laut menggunakan Kapal C3 dengan kekuatan 30 PK.

“Perairan Selat Malaka rawan aksi penyelundupan, apalagi sepanjang pesisir wilayah hukum kita memiliki kuala-kuala tikus yang sulit diawasi,” kata Kasat Polair, Iptu P Limbong di Kuala Idi, Rabu (30/3).

Menurut Limbong, peredaran narkoba selama ini tak tertutup kemungkinan diselundupkan melalui perairan, apalagi wilayah perairan Aceh berbatasan langsung dengan beberapa negera tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.

“Selat Malaka jalur internasional sangat sibuk dengan berbagai pelayaran dunia, sehingga butuh pengawasan super ketat,” katanya. Ia menambahkan, Polair hanya melakukan pengawasan di bawah 12 mil dari pesisir pantai.

Disinggung importir yang masuk secara ilegal, Iptu Limbong mengaku berbagai kemungkinan bisa terjadi, seperti penyelundupan bawang merah, pakaian bekas dan senjata api serta aksi illegal fishing.

“Patroli kami luas sekali, namun sebagai bentuk pencegahan kami akan melakukan patroli sesuai standard operating procedure (SOP), namun jika ada pelaku melawan petugas akan ditindak tegas,” sebutnya.

Dalam patroli tersebut, Limbong mengaku telah memeriksa dokumen kapal nelayan yang sedang melakukan tangkapan ikan dan memberikan pemahaman keselamatan terhadap nelayan selama berada di laut.

Setiap melakukan patroli, pihaknya juga memasang bendera merah putih di kapal nelayan. Hal itu dilakukan untuk menhindari kecurigaan petugas terhadap kapal asing yang menangkap ikan dalam wilayah Indonesia.

“Kami juga mengingatkan agar nelayan tidak melakukan tangkapan ikan di luar perairan Indonesia, karena hal itu dapat membahayakan terhadap nelayan itu sendiri,” sebut Limbong. [Wol]

Related posts