Gara-gara harga secangkir teh, Polisi Mesir tembak mati PKL

Ilustrasi - Polisi Mesir saat mengamankan aksi demonstrasi. (EPA)

Kairo (KANALACEH.COM) – Seorang polisi Mesir menembak mati seorang pedagang kaki lima (PKL) di Kairo, Selasa (19/4), setelah berselisih paham soal harga secangkir teh. Demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri Mesir.

“Dalam sebuah patroli, terjadi perdebatan antara seorang polisi dan seorang pedagang terkait harga secangkir teh,” demikian pernyataan Kemendagri Mesir.

“Polisi itu kemudian melepaskan tembakan yang menewaskan si pedagang dan melukai dua pejalan kaki,” tambah pernyataan itu.

Polisi yang dilaporkan bernama Al-Sayyed Zeinhem Abdel Razzaq itu kemudian dikeroyok pukuhan warga di kawasan Rehab di pinggiran ibu kota Kairo sebelum diserahkan ke aparat keamanan.

Usai kejadian itu, ratusan warga yang marah turun ke jalan melakukan unjuk rasa dan menggulingkan sebuah mobil patroli polisi.

“Polisi adalah penjahat,” demikian teriakan ratusan warga yang berunjuk rasa.

Korban kebrutalan polisi ini adalah Mostafa Mohamed Mostafa (21). Penjual teh belia ini dimakamkan di kampung halamannya di provinsi Minya.

Bukan kali ini saja oknum anggota kepolisian Mesir dilaporkan berbuat brutal terhadap warga.

Pada Februari lalu, seorang polisi menembak mati seorang sopir taksi berusia 24 tahun juga karena perselisihan seputar ongkos.

Akibatnya ratusan orang berunjuk rasa dan polisi itu akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Aksi kekerasan polisi merupakan salah satu penyebab pecahkany aksi  menentang Hosni Mubarak pada 2011, yang berujung pada terjungkalnya sang diktator.

Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi mengatakan segera meminta parlemen untuk melakukan menerbitkan undang-undang yang memperberat sanksi terhadap polisi yang terlibat kekerasan. [Kompas]

Related posts