Permintaan kambing di Banda Aceh alami kenaikan

Masyarakat membeli kambing di Kutaraja Aqiqah. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Seakan menjadi tradisi di Aceh dengan banyaknya hajatan yang dilakukan masyarakat, berdampak pada meningkatnya permintaan kambing. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan penutupan pengajian (Tamat Daruh) menjelang berakhirnya bulan suci Ramadan 1437 H.

Firza selaku pemilik usaha ternak Kambing Kutaraja Aqiqah di Banda Aceh, Rabu (29/6) menuturkan, permintaan kambing mengalami lonjakan signifikan. “Memang sangat berbeda kondisi saat ini dengan kondisi di awal Ramadan, kini kami mampu menjual hampir 15 ekor per minggu yang sebelumnya hanya 5 ekor,” ujar Firza.

Ia menambahkan, masyarakat tidak begitu menyoal tentang harga meskipun saat ini naik sekitar 10 persen sampai dengan 15 persen. “Selama ini masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya akan tetap membeli meskipun harga sedikit tinggi, kami pun tetap berusaha agar harga bisa dijangkau oleh masyarakat,” katanya.

Dirinya menyebutkan, harga saat ini tersedia dari harga 1,6 juta yang sebelumnya 1,5 juta dengan ukuran agak kecil bobot bersih 8 Kg, harga 2 juta yang sebelumnya 1,9 juta dengan ukuran sedang bobot 12 kg, dan harga 2,5 juta yang sebelumnya 2,3 juta ukuran besar dengan bobot 16 kg – 17 kg.

Sementara itu, kondisi yang berbeda justru terjadi di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar. Meskipun sempat mengalami lonjakan permintaan di pertengahan Ramadan, kini permintaan masyarakat akan kambing justru menurun.

Salah seorang pedagang kambing M. Nasir, Rabu (29/6) menyebutkan bahwa kondisi ini berbeda dengan tahun lalu. “Tahun kemarin kami masa panen kalau sudah mendekati penghujung puasa, tapi tahun ini memang berbeda, biasanya 25 ekor bisa terjual dan sekarang hanya 10 ekor. Itupun agen yang beli,” ucapnya.

Menurunnya permintaan, ia memprediksi bahwa kondisi ini terjadi bisa saja karena faktor akhir bulan yang membuat daya beli masyarakat menurun. “Kadang masyarakat tak punya uang untuk beli kambing, karena masa penghujung puasa tahun ini jatuh di akhir bulan, sementara minggu depan sudah lebaran dan kami tidak lagi jualan,” kata Nasir.

Disisi lain, M. Nasir juga mengatakan, mungkin masyarakat lebih suka membeli di tingkat penjual di Banda Aceh.

Ia memperkirakan, peningkatan permintaan akan terjadi kembali 5 hari setelah lebaran Idul Fitri 1437 H, seiring dengan waktu mendekati waktu Hari Raya Qurban. [Aidil/rel]

Related posts