Penutupan Bandara Malang akibat abu vulkanik Gunung Bromo diperpanjang

Erupsi Bromo. (Kompas)

Malang (KANALACEH.COM) – Penutupan Bandara Abdulrachman Saleh Malang akibat sebaran abu vulkanik Gunung Bromo diperpanjang.

Perpanjangan penutupan itu berlaku sejak Sabtu (16/7) pukul 08.46 WIB sampai Minggu (17/7) pukul 09.00 WIB.

“Penutupan diperpanjang sampai besok,” kata Kepala UPT Bandara Abdulrachman Saleh Malang Suharno, Sabtu (16/7) siang.

Dengan adanya perpanjangan penutupan itu, seluruh penerbangan dari dan menuju Bandara Abdulrachman Saleh hari ini tidak bisa beroperasi. Total ada 10 penerbangan yang batal beroperasi.

Hingga saat ini, otoritas bandara masih melakukan pendataan terkait penerbangan yang akan dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya dan penerbangan yang akan digagalkan.

“Ini masih di data (penerbangan yang akan dialihkan dan digagalkan). Teman-teman masih sibuk semua,” ujarnya.

Berdasarkan Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), secara visual cuaca di kawasan Gunung Bromo cerah-mendung, angin tenang dengan suhu sekitar 9 derajat hingga 20 derajat Celcius.

Gunung Bromo terlihat jelas-kabut dan hujan gerimis-sedang. Asap kawah teramati putih, kelabu, coklat, kehitaman sedang-tebal, tekanan sedang-kuat, tinggi asap berkisar 300 meter hingga 1.000 meter dari puncak kawah ke arah Barat Laut-Selatan. Terdengar suara dentuman lemah.

Seismik di Pos Pantau PVMBG Gunung Bromo menunjukkan, gempa tremor terekam dengan amplitudo maksimal (amax) 1 hingga 5 mili meter dengan dominan 1 mili meter. Tercatat tiga kali gempa embusan dengan amax 16-20 mm dengan durasi 13-20 detik. Ada juga empat kali gempa letusan dengan amax 29-32 mm dengan 20-32 detik.

Hingga saat ini, Gunung Bromo masih berstatus waspada. Warga dan wisatawan di sekitar Gunung Bromo dilarang memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.

Sebelumnya, otoritas bandara sudah menutup bandara tersebut sejak Jumat (15/7) pukul 11.07 WIB. Sebaran abu vulkanik Gunung Bromo yang mengarah ke Malang dianggap membahayakan penerbangan dari dan menuju Bandara Abdulrachman Saleh. [Kompas]

Related posts