BNN sebut ada 72 jaringan narkotika di Indonesia

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari (kanan), bersama enam tersangka saat pemusnahan sabu-sabu di Gedung BNN, Jakarta (4/8). (Tempo)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan negara mengalami kerugian triliunan rupiah akibat transaksi narkotika di luar negeri setiap tahun. Arman menuturkan pihaknya telah mengidentifikasi ada sekitar 72 jaringan narkotika di Indonesia.

“Nah, kalau ada 72 yang beroperasi aktif di Indonesia kemudian mereka menghasilkan satu triliun saja setiap tahunnya, maka mereka akan menghasilkan Rp 72 triliun pertahun,” katanya dalam konferensi pers di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (19/8).

Arman menuturkan asumsi tersebut sesuai dengan hasil pengkajian yang dilakukan olehnya bersama dengan pihak Universitas Indonesia. “Berdasarkan hasil kajian bahwa kerugian ekonomi di Indonesia akibat belanja narkoba yang dilakukan oleh bandar rata-rata Rp 73 triliun,” katanya.

Arman menjelaskan untuk mengambil kembali aset seandai temuan sudah ada di luar negeri, pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan penegak hukum di berbagai negara yang menjadi tujuan pencucian uang.

“Tentu saja kami BNN, PPATK, dan Polri bekerja sama dan menjalin komunikasi dan kerjasama dengan penegak hukum di sana untuk sama sama menuntaskan kasus ini dan untuk mebawa aset kita kembali,” katanya. [Tempo]

Related posts