Gunung Sinabung 19 kali luncurkan awan panas

Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus menunjukkan peningkatan yang tinggi. (Humas BNPB)

Karo (KANALACEH.COM) – Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus menunjukkan peningkatan. Adanya peningkatan gempa hybrid berpengaruh terhadap pertumbuhan kubah lava yang dapat mengakibatkan terjadinya awan panas guguran yang besar.

Petugas Pos pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan, tingginya aktivitas vulkanik ditandai dengan meningkatnya kegempaan dan besarnya volume kubah lava yang mencapai 2,6 juta meter kubik.

“Sejak Rabu dini hari hingga sore tadi, tercatat telah terjadi 19 kali luncuran awan panas guguran dan 137 kali guguran,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24/8).

Sutopo menjelaskan, dalam kurun waktu antara pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 10 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut.

Teramati guguran lava pijar sejauh 500 meter ke arah selatan-tenggara dan 1.000 meter ke arah tenggara-timur.

“Pada pukul 06.00-12.00 WIB, terjadi enam kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Pada sore hari secara beruntun juga terjadi erupsi. Pukul 15.23 WIB, erupsi disertai awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 120 mm, lama gempa 335 detik,” ujar Sutopo.

Selanjutnya pada pukul 15.46 WIB, imbuh Sutopo, awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur, dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 307 detik.

Gunung Sinabung saat ini masih berstatus Awas (level IV). Untuk itu, Sutopo mengimbau warga dan pengunjung tidak beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak.

“Masyarakat dalam jarak tujuh kilometer untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak enam kilometer untuk sektor tenggara-timur. Serta dalam jarak empat kilometer untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman,” imbau Sutopo.

Adapun warga yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta tetap waspada terhadap bahaya lahar.

“Masyarakat diminta agar tidak memasuki zona merah pada radius yang telah ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tersebut. Potensi erupsi susulan masih sangat tinggi,” tutur Sutopo.

Sutopo menambahkan, hingga saat ini terdapat 2.592 kepala keluarga atau 9.318 jiwa yang mengungsi di sembilan posko penampungan. Pengungsi berasal dari sembilan desa yang berada di sekitar zona merah yang berbahaya dari erupsi Gunung Sinabung. [Liputan6]

Related posts