Anak-anak korban konflik Mindanao harus ditolong dengan pendidikan

Direktur Pendidikan Yayasan Sukma, Ahmad Baedowi. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Direktur pendidikan Yayasan Sukma, Ahmad Baedowi mengatakan pertolongan bagi anak-anak korban konflik di Mindanao, Filipina ialah memberikan pendidikan, karena ini yang bisa menemukan jejak-jejak perdamaian.

“Kita seperti mengulang cerita 10 tahun yang lalu. Kita melihat Mindanao ini perlu ditolong dan pertolongan paling strategis menurut saya, tidak ada yang lebih baik dari pada pendidikan,” kata Ahmad Baedowi pada Kanalaceh.com saat dijumpai di Bandara SIM Banda Aceh, Senin (29/8) sore.

Ia menambahkan, karena pendidikan yang bisa menemukan jejak perdamaian, dan apabila itu terjadi perdamaian pun bisa dipertahankan lewat pendidikan.

Siswa Mindanao, kata Ahmad, harus ditolong karena menurutnya situasi di daerah mereka lebih suram dari Aceh. “Jadi biar mereka belajar bagaimana dialog dengan benar, kemudian pendampingnya orang yang juga lagi belajar bagaimana merumuskan perdamaian itu,”katanya.

Ia menambahkan, pihaknya membawa anak-anak Mindanao agar ada koneksi antara Aceh dan Mindanao. Ia juga menyebutkan bahwa program tersebut sangat strategis bukan hanya anatara Indonesia dengan Filipina, tetapi juga buat kedua provinsi Aceh dan Mindanao.

Diberitakan sebelumnya, sekolah Sukma Bangsa Pidie memberikan beasiswa pendidikan kepada 22 orang anak-anak bangsa Moro Mindanao Filipina, untuk melanjutkan pendidikan mengah selama empat tahun di sekolah tersebut. Kegiatan itu juga bekerja sama dengan the Autonomous Region in Muslim Mindanao (ARMM). [Randi]

Related posts