Tak ditanggapi pemerintah, nelayan Aceh Utara cegah abrasi jalan secara swadaya

Abrasi di Gampong Menasah Sasoe, Seunuddon, Aceh Utara, Rabu (31/8). (Rajali)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Puluhan nelayan Gampong Menasah Sasoe, Seunuddon, Aceh Utara terpaksa harus mencegah abrasi jalan secara swadaya karena tak ditanggapi pemerintah setempat. Jika tidak, jalan lintasan nelayan itu akan putus tergerus air laut.

“Sepekan yang lalu, nelayan mengumpulkan uang sebanyak Rp2 juta lebih untuk membeli tanah dan karung guna diletakkan di lokasi ini agar abrasi tidak meluas, namun tanah yang dimasukkan ke dalam karung goni ini hanya bertahan sepekan, dan abrasi saat ini kan terus bertambah luas,” ujar Keuchik Menasah Sagoe, Sulaiman Ibrahim kepada wartawan, Rabu (31/8).

Dijelaskannya, setiap hari puluhan nelayan menggunakan jalan tersebut menuju ke tempat perahu yang mereka tambat sehabis pulang melaut. Jika jalan tersebut putus, puluhan nelayan di Desa Menasah Sagoe terancam tak bisa pergi melaut.

“Ini merupakan satu-satunya jalan yang dekat utnuk sampai ke perahu mereka. Jika nelayan menggunakan jalan lain, akan menghabiskan banyak waktu,” katanya.

Ia menambahkan, selain jalan lintasan nelayan yang terancam putus, abrasi juga mengakibatkan puluhan hektare tambak milik warga juga tergerus air laut. Jika tidak segera ditangani, pemilik tambak akan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

“Beberapa waktu lalu Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Aceh Utara pernah turun langsung ke lokasi abrasi, dan berjanji akan segera mengatasinya. Namun hingga kini belum dikerjakan,” ujarnya. [Rajali]

Related posts