Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Rajani (28), nelayan Gampong Ulee Rubek Barat ditemukan mengapung dalam kondisi tak bernyawa oleh nelayan di kawasan perairan Selat Malaka, atau sekitar 30 mil dari bibir pantai, Kamis (1/9) sekitar pukul 8.00 WIB.
Rajani sempat hilang Sabtu (28/8) karena dihantam gelombang tinggi saat tengah memancing ikan.
“Nelayan yang tengah menangkap ikan melihat jasad Rajani terapung, kemudian nelayan melaporkan penemuan tersebut kepada pihak SAR Aceh Utara dan Panglima Laot Seunuddon. SAR kemudian mengambil jasad korban dengan menggunakan perahu karet,” ujar anggota SAR Aceh Utara Mursyidi, Kamis (1/9).
Kemudian jasad korban didaratkan di wilayah perairan Pusong, Lhokseumawe, dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Mutya di Buket Rata Lhokseumawe. Setelah memastikan benar Rajani, jenazah korban tidak diautopsi karena tidak ada perintah dari keluarga.
“Sesampai di RSUD Cut Mutya, jasad korban difoto oleh pihak medis, namun tidak dilakukan autopsi karena tidak ada perintah dari keluarga korban, di tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan. Lagi pula saat melaut korban pergi sendirian,” ujar Mursyidi.
Pantauan Kanalaceh.com, jenazah korban dibawa pulang ke rumah duka di Gampong Ulee Rubek Barat, Seunuddon dengan menggunakan mobil ambulans milik RSUD Cut mutia. Belasan warga, termasuk Kapolsek Seunuddon terlihat melayat ke rumah duka, keluarga korban juga tak kuasa menahan tangis.
Setelah disalatkan, jenazah korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di desa setempat. Korban meninggalkan istri yang tengah hamil empat bulan.
Sebelumnya, Rajani berangkat sendirian melaut menggunakan perahu kecil ukuran GT-03 lengkap dengan alat pancing ikan, kemudian ia hilang dihantam gelombang tinggi saat mencari ikan di perairan itu, Sabtu (27/8) sekira pukul 09.10 WIB. Sedangkan perahu miliknya berhasil diselamatkan oleh nelayan lainnya. [Rajali]
