Serangan di Aleppo memuncak, PBB gelar sidang darurat

Sebagian wajah kota Aleppo, ibu kota Provinsi Aleppo, yang sekaligus kota terbesar kedua di Suriah, compang-camping akibat perang saudara yang telah berjalan sejak Maret 2011. (Reuters)

New York (KANALACEH.COM) – Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat, di New York, Amerika Serikat, Minggu (25/9) untuk membahas peningkatan kekerasan di Aleppo, Suriah.

Sementara, jet-jet Suriah dan Rusia dilaporkan terus memborbardir bagian timur Suriah yang diduduki pemberontak tersebut.

Sidang itu diinisiasi oleh Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris demi menekan Rusia agar mengontrol sekutunya, Suriah.

Mereka didesak untuk mengakhiri serangan terhadap 275.000 orang yang terjebak di kota itu.

Serangan yang menggunakan misil, bom barel dan tembakan artileri itu dilaporkan telah menghancurkan berbagai bangunan, dan membuat jalan-jalan penuh dengan reruntuhan.

Duta Besar AS Samantha Power mengatakan, lebih dari 150 serangan udara telah melanda kota itu dalam tiga hari terakhir.

AS pun menuduh Rusia dan Suriah melancarkan langkah ofensif besar-besaran untuk merebut Aleppo.

Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura pun memberikan gambaran yang suram mengenai situasi di Suriah. Dia mengatakan, 213 orang telah tewas di Provinsi Aleppo, 139 di sebelah timur, dan 74 di bagian perdesaan.

De Mistura mengaku tidak dapat memastikan berapa banyak serangan udara telah terjadi.

Dia lantas meminta Dewan Keamanan untuk mendesak dihentikannya kekerasan, demi melindungi warga sipil dan infrastruktur.

Juga didesak pemberlakukan gencatan senjata selama 48 jam setiap minggu, guna menyalurkan bantuan kemanusiaan dan melarikan korban luka-luka serius keluar dari kota itu. [Kompas]

Related posts