Jangan ada ancaman dan intimidasi di Pilkada Aceh

Ilustrasi - Pilkada damai. (Antara)

Tapaktuan (KANALACEH.COM) – Pimpinan partai politik di Kabupaten Aceh Selatan meminta kepada pihak pengawas dan kepolisian meningkatkan pengawasan. Tujuannya untuk mencegah adanya ancaman dan intimidasi.

Ketua Partai Nasdem Aceh Selatan, Irfanullah, menyatakan, berdasarkan keterangan dan informasi yang dihimpun dari masyaakat, pihaknya telah menangkap adanya potensi ancaman gangguan keamanan dalam pelaksanaan pilkada mendatang.

“Ada upaya intimidasi dan pengancaman yang dilakukan oleh pihak tertentu terhadap masyarakat. Kami meminta kepada pihak aparat kepolisian untuk meningkatkan pengamanan di tengah-tengah masyarakat,” kata Irfanullah di Tapaktuan, Jumat (7/10).

Pihaknya juga meminta Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan panwaslih agar bersikap profesional dalam menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahun sekali tersebut. Tujuannya untuk menekan atau meminimalisasi kemungkinan terjadinya potensi konflik di tengah masyarakat.

Ketua Partai Golkar Aceh Selatan, T Mudasir, meminta pihak penyelenggara pemilu di daerah itu agar meningkatkan sosialisasi. Sebab, lanjut Mudasir, selama ini sosialisasi masih belum maksimal dilaksanakan.

Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat dan partai politik, bahkan para kandidat belum memahami secara jelas aturan atau mekanisme penyelenggaraan pilkada di Aceh yang memiliki kekhususan.

Ketua Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Selatan, Safli Alian, menjelaskan, proses pengawasan pelaksanaan pilkada serentak kali ini sangat jauh berbeda dengan pelaksanaan pilkada sebelumnya.

Sebab, kata dia, proses pengawasan pilkada selain melibatkan 260 orang petugas pengawasan lapangan (PPL) juga melibatkan 447 petugas pengawasan tempat pemungutan suara (TPS).

“Jika terhadap petugas PPL ditempatkan satu orang di masing-masing desa seluruh Aceh Selatan, petugas pengawas TPS akan ditempatkan satu orang di masing-masing TPS yang berjumlah 447 kotak di seluruh Aceh Selatan,” katanya.

Kapolres Aceh Selatan, AKBP Achmadi, memastikan sejauh ini kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di daerah itu kondusif.

Ia meminta kepada pihak manapun yang merasa ada intimidasi serta ancaman supaya segera melapor kepada pihaknya.

Polres tersebut dibantu 20 orang pasukan Brimob Datasemen C Kompi Brimob Trumon untuk pengamanan objek vital kantor KIP beserta seluruh komisionernya.

Penyelenggara pemilu tersebut diharapkan dapat bekerja dengan aman dan terbebas dari tekanan juga intimidasi dari pihak tertentu. Mabes Polri juga mengirimkan 100 orang pasukan Brigade Mobil (Brimob) dari Polda Bengkulu ke Kabupaten Aceh Selatan guna menghadapi Pilkada 2017.

Di Jakarta, Menko Polhukam Wiranto meminta seluruh kapolda untuk mengamankan Pilkada 2017 secara maksimal.

Keberhasilan pilkada serentak akan membawa kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Karena, artinya kita berhasil membawa demokrasi yang bermartabat, kata Wiranto dalam konferensi melalui video yang digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta.

Menko Polhukam berharap suasana pilkada yang akan dilaksanakan di beberapa daerah berlangsung aman dan tenang. Wiranto mengimbau masyarakat bersama dengan aparat untuk menjaga keamanan. [Republika]

Related posts