Masjid Iboih, terlantar dan tak terawat

Masjid di daerah Iboih, Sabang yang tidak terawat. (Kanal Aceh/Diki Arjuna)

Sabang (KANALACEH.COM) – Keberadaan bangunan tempat ibadah yang terletak di kawasan wisata Iboih terkesan terlantar dan tidak terawat.

Pantauan Kanalaceh.com dilapangan, Kamis (20/10), kondisi bangunan masjid itu tak terawat mulai dari lantai, cat dinding juga tidak lagi menunjukan keindahan layaknya rumah ibadah.

Kurangnya perhatian terhadap kebersihan masjid, juga terlihat di sekitar lantai tempat wudhu hingga ke lantai menuju masjid. Dimana terlihat banyak terdapat kotoran cicak yang menempel di lantai.

Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam yang menyempatkan diri menjadi imam di masjid dalam suatu kegiatan di Gampong Iboih, mengaku bahwa masjid ini butuh perhatian agar terjaga kebersihannya.

“Agak sedikit kotor ya,” ucap Zulkifli saat berbincang-bincang dengan wartawan sebelum menjadi imam dalam salat berjamaah di masjid tersebut.

Salah seorang ibu rumah tangga yang berdomisili tidak jauh dari masjid tersebut menyebutkan, bahwa rumah ibadah kebanggan masyarakat Iboih itu dibangun sekitar tahun 2000.

Dirinya mengaku bahwa masjid itu baru satu kali dicat, dan setelah itu tidak pernah lagi, walaupun masjid itu digunakan oleh masyarakat Gapang dan Iboih untuk melaksanakan Salat Jum’at.

Lanjut dikatakan, sebagaimana diketahui banyak masyarakat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Sabang berdomisili tak jauh dari Masjid yang berada di Lam Nibong, Iboih, Sabang.

Keuchik Iboih, Iskandar saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya juga malu melihat kondisi masjid. Namun, pihak gampong tidak bisa berbuat banyak mengingat keterbatasan dana yang ada di gampong.

“Kalau gotong royong, ada kita lakukan sebulan sekali, kalau untuk mengecat kembali rencana tahun ini. Kita ada minta sama Ketua DPRK Sabang, katanya tunggu dulu (APBK-P),” ujar Iskandar.

Dirinya juga mengakui bahwa kondisi cat masjid memang sudah luntur, itu dikarenakan saat cat yang digunakan terakhir kali pada tahun 2012 kurang bagus.

“Tahun ini, kita coba kembali. Kita sudah layangkan proposal, tapi belum ada tanggapan,” katanya lagi.

Iskandar mengaku, kutipan yang diberlakukan pihak gampong di objek wisata Iboih tidak menyisihkan untuk masjid. Namun, dari kutipan itu, pihaknya ada memberikan tambahan honor bagi imam masjid sebesar Rp 1 juta/bulan dan muazin Rp 750 ribu/bulannya. [Diki Arjuna]

Related posts