Indonesia kirim 200 atlet ke SEA Games 2017

Logo SEA Games 2017 di Malaysia.

Jakarta (KANALACEH.COM) – Tahun depan, SEA Games akan digelar di Malaysia. Untuk pergelaran multiajang negara-negara ASEAN itu, Indonesia berencana hanya akan mengirimkan 200 atlet.

Untuk itu, Menpora Imam Nahrawi akan membuat kebijakan dengan membatasi atlet-atlet yang berpotensi meraih emas dan dari cabang-cabang Olimpiade saja.

Tujuannya, selain agar lebih efisien, rencana ini juga menyesuaikan dengan keinginan pemerintah untuk lebih fokus ke cabang-cabang Olimpiade.

Jika dibandingkan dengan SEA Games 2015, tentu saja berbeda. Saat itu Indonesia mengirimkan sekitar 600 orang, dengan 400 di antaranya adalah atlet. Sementara untuk SEA Games 2017, Indonesia hanya akan mengirimkan 200 atlet dari 28 cabang prioritas.

“Tentu ini menjadi lebih efisien karena SEA Games 2017 nanti kami ingin betul-betul fokus pada cabang Olimpiade. Jadi di luar cabang olimpiade kami tidak akan kirimkan,” kata Imam di sela-sela rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senayan, Senin (24/10).

Kebijakan tersebut diambil dengan menyesuaikan data yang telah diberikan Satlak Prima sebelumnya.

Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto menyebut bahwa Indonesia hanya akan mengirimkan 200 atlet dengan asumsi atlet yang dikirimkan benar-benar berpotensi untuk meraih medali emas dan perak.

Sementara itu, Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan bahwa masih ada kans jumlah atlet ditambah. Namun, ada syaratnya.

“Kalau tempo hari ‘kan (SEA Games 2015 Singapura) ada yang sampai pulang tidak bawa medali atau satu perunggu dan sebagainya. Jadi, kalau ternyata nanti ada beberapa cabang yang dalam perkembangan bulan ke depan menunjukkan perfomance yang tinggi, tidak tertutup kemungkinan angka (jumlah atlet) itu bisa bertambah. Tapi, tentu dengan satu syarat kami bisa diyakinkan bahwa mereka (para atlet) itu bisa berpeluang meraih medali emas atau perak,” ucap Gatot.

“Seperti yang saya jelaskan dari 28 cabang itu, hanya 17 cabor di antaranya yang merupakan unggulan Indonesia. Kami tentu harus update lagi dari Prima seperti apa,” lanjut Gatot. [Detik]

Related posts