Indonesia diminta jadi pembicara dalam konferensi Islam di Sri Lanka

Bilateral Menlu Retno dengan Menlu Sri Lanka. (Merdeka)

Denpasar (KANALACEH.COM) – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Sri Lanka Mangala Samaraweera di Nusa Dua, Bali. Dalam pertemuan ini, Menlu Sri Lanka menyampaikan undangan dari sang presiden untuk mengajak Presiden Joko Widodo hadir dalam satu konferensi internasional mengenai Islam dan demokrasi di sana.

“Dalam pertemuan ini, Menlu Sri Lanka atas nama presiden Sri Lanka mengundang secara khusus Presiden Jokowi hadir dalam satu konferensi internasional mengenai Islam dan demokrasi,” ujar Menlu Retno di Bali International Convention Center, Rabu (26/10).

“Saya melakukan pertemuan dengan Menlu Sri Lanka. Ini pertemuan kita yang kedua kita setelah di Nagoya dalam G7 Outreach,” sambung mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda tersebut.

Menlu Retno mengatakan, bersama Menlu Sri Lanka dia akan melakukan pertemuan intensif, dan kemungkinan paling cepat untuk pertemuan kepala negara. Selain diundang untuk hadir dalam konferensi Islam dan demokrasi, Indonesia juga diminta menjadi pembicara tamu dalam acara tersebut.

“Islam dan demokrasi merupakan isu yang penting dan artinya saat ini Indonesia dinilai memiliki dua isu itu, yaitu sebagai negara muslim terbesar di dunia dan pada saat yang sama Indonesia merupakan negara demokrasi,” ucap Menlu Retno.

Selain membahas tentang konferensi Islam dan demokrasi tersebut, Menlu Retno dan Menlu Sri Lanka, membicarakan mengenai isu IORA, termasuk IORA Concord. Menlu Retno mengatakan isu IORA akan selalu dia bahas dalam pertemuan dengan semua mitra yang merupakan anggota IORA.

Rangkaian pertemuan IORA dilakukan sejak 22 Oktober dan diakhiri dengan pertemuan tingkat menteri 27 Oktober besok. Sedangkan IORA Summit akan dilakukan 7 Maret 2017 di Jakarta. [Merdeka]

Related posts