Edy Rahmayadi, pria kelahiran Sabang yang jadi Ketua Umum PSSI

Ketum PSSI yang baru, Edy Rahmayadi. (Detik)

Jakarta – PSSI kembali dipimpin oleh tentara. Edy Rahmayadi yang secara mutlak mengalahkan lawan-lawannya pada kongres pemilihan kemarin adalah ‘orang barak’ ke-10 yang memimpin PSSI.

Dari 107 voter yang memiliki suara pada Kongres PSSI, Edy Rahmayadi berhasil mengumpulkan suara terbanyak.

Dengan 76 suara dikumpulkan dia mengalahkan Moeldoko yang mengoleksi 23 suara. Sementara Eddy Rumpoko meraih satu suara dan tujuh lainnya dinyatakan tidak sah.

Saat ini Edy Rahmayadi masih tercatat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat. Perwira tinggi berbintang tiga itu mulai menjabat sebagai Pangkostrad sejak 25 Juli tahun lalu.

Pria kelahiran Sabang, Aceh, 10 Maret 1961 itu adalah tentara pertama yang memimpin PSSI dalam 13 tahun ke belakang.

Sebelumnya PSSI pernah juga dipimpin oleh tentara lainnya saat Agum Gumelar menjabat dalam periode 1999 sampai 2003.

Edy dan Agum bukan sosok tentara pertama yang duduk di kursi nomor satu PSSI. Faktanya, sejarah federasi sepakbola Indonesia itu justru tidak bisa lepas dari keterlibatan orang-orang militer.

Ir Soeratin yang merupakan pendiri PSSI juga orang militer dengan pangkat Letnan Kolonel. Dia disebutkan terlibat dalam perjuangan menghadapi Belanda di awal revolusi.

Pun begitu dengan Maladi. Menjabat ketua umum PSSI periode 1950-1959, dia pernah bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat.

Kiper Indonesia itu jadi salah satu komandan sektor tentara republik saat Pertempuran Empat Hari Solo.

Selanjutnya ada Maulwi Saelan, yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan dan ajudan Presiden Soekarno. Lalu jenderal berbintang satu, Bardosono, yang memimpin PSSI sejak 1975-1977.

Perwira tinggi selanjutnya yang memimpin PSSI adalah Ali Sadikin. Sosok yang dikenal sukses saat memimpin Povinsi DKI Jakarta ini adalah seorang letnan jenderal Korps Komando Angkatan Laut.

Di awal periode 1980-an ada nama Sjarnoebi Said, yang punya trek rekor panjang di dinas militer Indonesia. Selanjutnya muncul nama Kardono dan Azwar Anas.

Kardono adalah ketua umum PSSI terakhir yang mempersembahkan sukses buat Indonesia. Di bawah kepemimpinannya Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991.

Kardono berpangkat jenderal bintang tiga TNI AU dan pernah juga menjabat sebagai sekretaris militer presiden di era Soeharto.

Sementara Azwar Anas memiliki pangkat letnan jenderal. Dia menduduki posisi ketua umum PSSI untuk periode 1991 sampai 1999.

Berikutnya ada Agum Gumelar, yang adalah lulusan Akademi Militer Nasional Magelang dan berpangkat Jenderal TNI.

Dalam periode kisruh PSSI yang terjadi kemudian, Agum pernah menduduki posisi ketua komite normalisasi. Sementara pada kongres pemilihan 2016 ini dia adalah Ketua Komite Pemilihan.

Dalam lingkup olahraga yang lebih luas, tentara punya keterlibatan yang cukup besar. Belum lama ini Persatuan Bulutangkis Indonesia memilih Wiranto sebagai ketuanya.

Sementara itu Tono Suratman, yang berpangkat Mayor Jenderal, saat ini masih memimpin KONI Pusat.

Ada juga Prabowo Subianto yang sempat memimpin Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia, lalu Letjen (purn) Marciano Norman yang memimpin Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, dan Jendral TNI (purn) George Toisutta yang jadi ketua umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia. [Detik]

Related posts