Mantan pengungsi cetak sejarah jadi legislator muslimah pertama di AS

Ilhan Omar didampingi keluarganya usai dinyatakan menang dalam pemilihan legislator negara bagian. (AFP)

Minnesota (KANALACEH.COM) – Seorang mantan pengungsi mencetak sejarah menjadi wanita muslim Amerika Serikat (AS) pertama yang menjadi legislator. Ilhan Omar yang berhijab ini terpilih menjadi anggota parlemen daerah untuk negara bagian Minnesota.

Seperti dilansir media lokal AS, StarTribune, Jumat (11/11), Omar yang berusia 34 tahun ini kabur dari Somalia yang dilanda konflik saat dirinya masih kecil. Dia tiba di AS saat masih berusia 12 tahun setelah menghabiskan waktu 4 tahun di sebuah kamp pengungsi di Kenya.

Bersama keluarganya, Omar kemudian pindah ke kota Minneapolis, kota terbesar di negara bagian Minnesota, dengan kemampuan berbahasa Inggris sangat minim. Dia tumbuh besar di kawasan Cedar-Riverside, Minneapolis, bersama keluarganya yang berasal dari Somalia.

Kemenangan Omar menduduki salah satu kursi anggota parlemen negara bagian Minnesota ini, muncul di saat Donald Trump yang menyerukan larangan imigran muslim masuk ke AS, memenangkan pilpres. Omar menjadi wanita muslim berhijab pertama yang menjadi legislator AS, meskipun masih terbatas pada negara bagian Minnesota.

Omar yang tergabung dalam partai lokal Minnesota Democratic-Farmer-Labor-Party (DFL) ini, terpilih mewakili distrik 60B Minneapolis dalam pemilu 8 November lalu. DFL sendiri berafiliasi dengan Partai Demokrat AS. Dia menggantikan Phyllis Kahn, juga dari DFL, yang menduduki kursi parlemen Minnesota untuk distrik 60B sejak tahun 1973.

“Ini merupakan awal dari hal yang baru. Distrik ini memiliki warisan untuk mencetak sejarah,” ucap Omar kepada StarTribune usai kemenangannya.

“Saya bersemangat untuk memperjuangkan nilai-nilai progresif kita dan mampu berdiri di Capitol (negara bagian Minnesota) mewakili orang-orang yang beragam dari distrik saya dan menjadi pemenang bersama mereka dan untuk mereka,” imbuhnya.

Negara bagian Minnesota memiliki kantor parlemen yang disebut Minnesota State Capitol, yang terletak di kota Saint Paul. Omar menyatakan, dirinya ingin membantu wiraswasta wanita, mecapai reformasi hukum dan memastikan suplai air serta udara bersih untuk konstituennya.

Omar berharap, kemenangannya ini akan menjadi pendobrak penghalang bagi kaum minoritas AS. “Melalui kampanye ini, pemisahan yang ada, mulai mencair. Orang-orang mulai melihat diri mereka sebagai bagian dari masyarakat,” tandas ibu tiga anak ini. [Detik]

Related posts