Illiza bawa spirit baru untuk mantan pecandu

Pasangan calon walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin - Farid Nyak Umar. (kompasiana)

Aceh Besar (KANALACEH.COM) – Sebagai wujud kepedulian terhadap generasi bangsa Aceh yang bersih dari pengaruh narkoba, calon Walikota Banda Aceh periode 2017-2022 Illiza Sa’aduddin Djamal pada Senin (14/11) sore tadi, melakukan kunjungan ke Rumah Rehabilitasi Narkoba Yayasan Tabina Aceh di jalan Garot No.6 Desa Garot, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Kunjungan calon Walikota Banda Aceh incumbent ini turut didampingi Wakilnya Farid Nyak Umar, Anggota DPRK Banda Aceh Ilmiza Saaduddin Djamal, Ketua Partai PKS Kota Banda Aceh Iwan Sulaiman, Sekretaris PKPI Kota Aceh, Umar Banta Ali, Relawan Sajan Illiza dan Barisan Muda Illiza.

Walikota Banda Aceh nonaktif yang konsen dengan Syariat Islam dan persoalan sosial ini turut memberi Tausiah kepada puluhan pecandu narkoba yang sedang dalam masa pemulihan di Rumah Yayasan Tabina Aceh.

Dalam tausiahnya, Illiza memberi motivasi dan membawa spirit baru bagi para pencandu barang haram ini, ia meminta kepada para peserta yang sedang direhab untuk tidak berkecil hati apalagi menganggap diri sebagai sampai masyarakat, karena para pecandu narkoba yang sedang dalam masa rehabilitasi adalah orang-orang pilihan yang ingin membersihkan diri dan kembali ke jalan yang diridhai Allah SWT.

“Bersyukurlah kalian berada di rumah rehab karena kalian orang-orang yang mendapat hidayah untuk membersihkan diri dari kecanduan narkoba dan kembali ke jalan Allah. Masih banyak diluar sana yang yang masih hidup dalam ketergantungan terhadap benda haram ini,” ujar Illiza.

Dalam kesempatan ini, Illiza juga berpesan agar para peserta rehab untuk tekun mengikuti setiap kegiatan selama dalam masa rehabilitasi terutama pembekalan terhadap ilmu-ilmu agama.

Katanya, apabila hidup tanpa memiliki ilmu agama maka hidup tidak akan terarah. Ketika hampa ilmu agama, jiwa akan kosong dan dari sinilah munculnya bisikan-bisikan untuk melakukan hal-hal negatif yang melanggar dengan aturan agama dan negara termasuk menggunakan narkoba. Illiza juga turut memotivasi mereka, agar ikhlas selama berada dalam masa rehabilitasi.

Saat ini pecandu narkoba yang sedang direhabilitasi atau dalam masa pemulihan di Rumah Yayasan Tabina Aceh ada 40 orang dengan kapisatas daya tampung sebanyak 50 orang. Mereka yang sedang direhab disana berasal dari berbagai daerah di Aceh.

Dalam kunjungan tersebut Illiza sempat meneteskan air mata di hadapan para mantan pencandu narkoba ini. Saat salah seorang mantan pecandu meluapkan perasaannya bahwa kondisi mereka seperti tidak dianggap karena kesalahan yang pernah dilakukan, mereka mengatakan selama ini dianggap menjadi sampah masyarakat bahkan ada keluarga mereka yang tidak lagi mau menerima keberadaannya. [Randi/rel]

Related posts