‘Cakra Donya’ jadi pilot project KPU untuk pemilih pemula

Ketua KIP mendampingi asisten I pemerintah Aceh saat mengunjungi rumah pintar pemilu. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – KIP Aceh meresmikan rumah pintar pemilu yang diberi nama cakra Donya di Kantor KIP Aceh, Kamis (17/11). Rumah pintar pemilu ini juga sebagai pilot project KPU RI untuk memberikan pendidikan politik bagi pelajar.

Kehadiran rumah pintar pemilu dinilai penting. Sebab, dapat menjadi pelajaran bagi pemilih pemula dalam memahami konteks demokrasi di Indonesia, karena seluruh dokumentasi pemilu ada di rumah pintar pemilu tersebut.

“Aceh menjadi salah satu pilot projeck program KPU RI dalam rumah pintar pemilu ini dan juga sebagai pengetahuan domokrasi bagi pelajar,” kata ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi.

Nama Cakra Donya atau lonceng yang diberikan oleh laksamana Chengho kepada Sultan Iskandar Muda itu diharapkankan bisa mengaungkan gema pilkada di Aceh ke seluruh Indonesia.

Dari pengamatan kanalaceh.com di dalam rumah pintar pemilu tersebut berbagai macam dokumentasi kepemiluan, sejak pemilu tahun 1955 hingga 2014 turut di pajang. Kemudian, simulasi pencoblosan, kotak suara, ruang diskusi pemilu dan perpustakaan juga di pemerkan.

Namun, ada beberapa data yang tidak ada seperti lambang bendera partai pada jaman pemerintahan Soekarno. Tapi, kata Ridwan, pihaknya masih mengumpulkan semua data terkait itu untuk penyempurnaannya.

Disamping itu, KIP Aceh juga akan segera membuat MoU dengan dinas pendidikan terkait keberadaan rumah pintar pemilu di Aceh. Agar, isi dari rumah pemilu ini menjadi sumber pengetahuan baru bagi pelajar.

Mengenai pendidikan politik, Ridwan Hadi menyebutkan bahwa tidak ada hubungannya dengan partai politik. Meskipun partai politik juga punya tugas untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

“Ya mungkin kalau partai beda lagi pendidikan politik yang diberikan. KPU disini menginginkan bagian lain dari pendidikan politik tapi bagaimana pendidikan tentang pemilu itu sendiri, bukan bagaimana politik itu dilaksanakan,” kata Ridwan.

Saat pertama launching, puluhan mahasiswa langsung memadati rumah pintar pemilu tersebut. Salah seorang pengunjung, Tika Karlina mengatakan, keberadaan rumah pintar pemilu itu sangat bermanfaat bagi pemilih pemula seperi dirinya.

“Ini bisa sebagai wadah dan tempat mencari informasi. Kemudian lebih mengajak pemilih pemula untuk tidak golput,” ungkapnya. [Randi]

Related posts