Kisah muazin hendak azan subuh hampir terjebak bangunan musala saat gempa

Abdul Hanan berdiri di depan Musala Gampong Meuko Kuthang, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya. (Detik)

Meureudu (KANALACEH.COM) – Abdul Hanan, muazin Musala Gampong Meuko Kuthang, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh bersyukur selamat dari gempa. Abdul berhasil menyelamatkan diri setelah terjebak di reruntuhan bangunan.

Abdul sedang melakukan wirid (membaca doa) menjelang ibadah salat subuh, Rabu (7/12) lalu. Saat hendak mengumandangkan azan, tiba-tiba ia merasakan getaran hebat.

“Jadi ceritanya waktu itu saya lagi wirid 5 menit sebelum azan. Setelah wirid berangkatlah saya menuju tempat azan untuk azan. Langsung saat itu pula ini goyang semua, sangat keras,” kata Abdul di lokasi, Jumat (9/12).

Abdul mengisahkan gempa terjadi dengan sangat cepat. Seketika itu juga beberapa tiang bangunan musala runtuh dan nyaris menimpanya.

“Terus ini tiang-tiangnya patah, saya terjebak, hampir terkena kepala saya bangunannya,” kenangnya.

Dalam kondisi seperti itu, Abdul kemudian berusaha keluar dari reruntuhan bangunan. Beruntung bangunan musala tidak roboh sepenuhnya.

“Tidak tahu, pokoknya waktu itu saya cari celah saja, buat keluar. Tiba-tiba saya sudah di sini (halaman masjid), dan saya lihat semuanya langsung runtuh,” jelasnya.

Musala atau meunasah dalam masyarakat Aceh merupakan tempat ibadah yang berada di perkampungan warga. Penyebutannya berbeda dengan masjid yang dibangun di pusat kota atau pusat pemerintahan. [Detik]

Related posts