Eko Patrio dipanggil Bareskrim, PAN dalami kaitannya dengan Pilgub DKI

Jakarta (KANALACEH.COM) – Ketua DPW PAN DKI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio dipanggil Bareskrim Polri terkait pernyataannya di media. PAN mendalami apakah ada keterkaitan laporan tersebut dengan dinamika politik Pilgub DKI 2017.

“Itu yang kami susuri sekarang. Termasuk wartawan yang menyitir dengan pengacara sedang kami bicarakan,” kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12).

“Apakah maksud di balik itu, Apakah ada hubungannya dengan dinamika politik di DKI tentu akan kami dalami. Dinamika boleh tinggi tapi fitnah atau saling mejatuhkan satu sama lain harus dihindari,” sambungnya.

Eko, kata Yandri, tidak pernah mengeluarkan pernyataan pengungkapan kasus terorisme merupakan pengalihan isu Ahok. Menurut Yandri, meski diterpa isu miring seperti ini Eko tidak merasa tertekan.

“Tidak karena Mas Eko merasa tidak pernah melakukan pernyataan itu, sehingga tidak merasa terganggu atau tertekan karena merasa tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu. Justru Mas Eko mengapresiasi Polri,” beber dia.

Ketika ditanya soal apakah Eko akan memberikan hak jawab, Yandri menyebut akan menemui media tersebut. Mereka juga sudah berkonsultasi dengan pengacara.

“Tadi saya sudah konfirmasi Eko, berkonsultasi dengan pengacara akan menemui media online itu,” bebernya.

Partainya pun akan memfasilitasi jika Eko ingin melakukan konferensi pers. Yandri ingin meluruskan tuduhan tersebut.

“Saya tadi komunikasi dengan Mas Eko, kalau memang dibutuhkan klarifikasi yang lebih detil fraksi akan memfasilitasi,” beber dia.

Sebelumnya diberitakan Eko dipanggil Bareskrim Polri karena adanya laporan dari penyidik. Eko berstatus sebagai saksi terkait pernyataannya di media.

“Sepertinya ada yang ingin dimintai keterangan saja dari beliau. Seinget saya tentang yang. Diberitakan di surat kabar,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di kantornya.

Sekretaris Fraksi PAN DPR RI Yandri Susanto membenarkan salah satu anggotanya, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, dipanggil Bareskrim Mabes Polri. Pemanggilan ini terkait pernyataan Eko di sebuah media online.

Yandri menyebut bahwa Eko tidak pernah diwawancara oleh media online tersebut, apalagi mengeluarkan pernyataan bahwa terungkapnya kasus terorisme hanya pengalihan isu.

“Benar, suratnya resmi berkop surat Bareskrim di tanda tangan, dan ditujukan kepada Eko, dipanggil dimintai keterangan. Tapi kami minta Saudara Eko tidak memenuhi panggilan itu,” kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12). [Detik]

Related posts