Indonesia diminta waspadai Cina ketimbang Amerika

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bambang Brodjonegoro. (Antara)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia perlu lebih waspada terhadap kondisi Cina dibandingkan Amerika. Pengaruh Cina terhadap kondisi ekonomi Indonesia lebih besar.

“Cina merupakan partner dagang utama Indonesia dan motor pertumbuhan ekonomi global,” kata Bambang di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (15/12).

Namun negara tersebut diproyeksi hanya tumbuh 0,3 persen yaitu dari 6,3 persen di tahun ini menjadi 6,6 persen tahun depan.

Untuk ukuran negara yang selama 20 tahun mengalami pertumbuhan di atas 10 persen, proyeksi tersebut sangat kecil. Namun Cina memang tengah menekan pertumbuhan ekonominya akibat investasi yang gencar. Akibatnya, utang swasta dan BUMN membengkak.

Untuk meredam utang, Cina memutuskan menekan pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi investasi. Cina beralih ke pengembangan sektor konsumsi yang berarti ada kesempatan untuk masuk ke pasar Cina.

“Tapi kalau investasi mereka melambat, produk domestik bruto Indonesia bisa lambat juga,” kata dia.

Bambang mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa turun -0,72 persen di bawah baseline. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi sekitar 5,1-5,3 persen.

Dibandingkan dengan Amerika, Bambang mengatakan dampaknya tidak akan sebesar itu. Amerika beresiko setelah pemilu Presiden. Negara tersebut diproyeksi tumbuh 2 persen.

Bambang mengatakan resiko muncul karena keputusan Trump yang kontroversial. Trump berencana memotong pajak perusahaan dari 25 persen menjadi 15 persen. “Itu akan menjadikan Indonesia kurang bersaing,” katanya.

Trump juga diprediksi akan lebih proteksionis di sektor perdagangan. Cina bisa kehilangan pasar jika hal tersebut terealisasi. Bambang khawatir Cina akan membidik Indonesia sebagai pasar besar baru dan mengancam produk dalam negeri.

Partai Republik yang kembali berkuasa setelah 8 tahun pun memberikan warna tersendiri. Republik dan Demokrat memiliki perbedaan prinsip. Partai penguasa berpihak kepada pengusaha sementara Demokrat mendukung kesejahteraan negara.

“Jika semua itu terealisasi dan pertumbuhan ekonomi Amerika serta global tidak sebaik yang diperkirakan, PDB Indonesia akan terpengaruh secara negatif,” kata dia.

Ekonomi Indonesia diperkirakan melambat 0,41 persen dari proyeksi pertumbuhan. Sebabnya, investasi di dalam negeri diprediksi menurun. [Tempo]

Related posts