Jangan anggap remeh masuknya WN China

Ilustrasi. (beritasatu.com)

Medan (KANALACEH.COM) – Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr.Arifin Siregar, mengatakan bangsa ini jangan menganggap remeh masuknya Warga Negara(WN) China ke Indonesia dengan berbagai modus. Apalagi, profil mereka tidak pernah diketahui.

“Bukan tidak mungkin diantara mereka ada yang membawa misi berbahaya bagi masa depan bangsa ini,” kata Arifin Siregar, kepada Wartawan ,Senin (26/12). Dia menanggapi pemberitaan tentang banyaknya orang China masuk ke Indonesia, belakangan ini.

Menurutnya, jika kehadiran orang China itu tidak diwaspadai, dikuatirkan keutuhan NKRI akan terancam. Karena itu, kebijakan pemerintah memperbolehkan buruh kasar China masuk ke Indonesia perlu dipertanyakan. “Kebijakan ini terkesan dipaksakan. Karena diduga ada balas budi, antara pemerintah kepada China,” sebutnya.

Lebih jauh, Arifin, mengatakan persoalan invasi China ke Indonesia adalah masalah serius yang harus disikapi oleh eleman bangsa dengan intens. “Sangat disayangkan, anggota dewan tidak bicara soal ini. Padahal masalahnya sudah sangat serius,” katanya.

Dia mengingatkan, pemerintah sebaiknya meninjau ulang kerjasama dengan negara China. Jangan sampai buah dari kerjasama itu berakibat fatal kepada kehidupan generasi bangsa ini. “Bukan tidak mungkin, jika Indonesia semakin terikat dengan China, bangsa ini akan menjadi negara ‘boneka’ China,’’tambahnya.

Menurutnya, kucuran dana yang sangat besar dari Negara China, menjadi awal scenario ‘penguasaan’ China di Indonesia. Buktinya, setelah ada kerjasama itu, orang-orang China sangat mudah masuk ke Indonesia.

Padahal mereka buruh kasar. Sarannya, jangan sampai orang China menguasai Indonesia dari hulu sampai hilir. Rakyat Indonesia bisa kelak terusir dari negeri ini. “Sekarang memang belum. Tapi 50 tahun kedepan, bisa terjadi di luar dugaan kita. Karena itu sebaiknya pemerintah memikirkan kembali kerjasama itu,” ujarnya.

Secara khusus, dia juga mengingatkan ancaman bahaya penyebaran komunis dari China. Itu sangat wajar, sebagai sebuah konsekwensi kerjasama kedua negara. Dia mengatakan, marwah bangsa ini seperti sudah diinjak-injak, kita seperti tidak punya harga diri.

Sebab Warga Negara China dibiarkan masuk, meski tanpa mengantongi surat apapun. Sehingga jumlah mereka makin marak. Arifin, menilai sikap pemerintah ini memang aneh. Ketika tingkat pengangguran di Negara ini meningkat, pemerintah bukannya menyediakan lapangan kerja bagi penduduk lokal, malah memberikan kesempatan lapangan kerja kepada asing, khususnya Warga Negara China.
Menurutnya, utang berkedok investasi dari China telah menjadi lahan subur, dan hanya membuka lapangan kerja baru bagi buruh China, bukan tenaga kerja lokal. Padahal utang yang tercatat sebagai utang bangsa dan akan dibayar melalui pajak yang dibayar penduduk rakyat, ternyata dinikmati orang asing dari negara China.

”Bangsa yang sesak dengan pengangguran ini, lapangan kerjanya malah diserahkan kepada tenaga kerja dari China. Inikan aneh sekali,” katanya. Orang Indonesia menjadi tenaga kerja di negara lain, karena di negaranya tidak ada lapangan kerja.

Karena itu, Arifin Siregar, berharap agar persoalan ini segera dibahas dan dituntaskan di tingkat legisltaif dan eksekutif. Disamping, rakyat Indonesia harus tetap bersatu menjaga keutuhan NKRI. [Waspada]

Related posts