Bantu kabupaten terdampak gempa, Unsyiah fokus enam program prioritas

Konferensi pers terkait peran Unsyiah dalam bantu penanganan Pidie Jaya, di Gedung Biro Rektor, Kamis (29/12). (Kanal Aceh/Aidil)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) akan fokus pada enam program prioritas terhadap kabupaten di Aceh yang terkena gempa beberapa waktu lalu. Program itu dalam masa transisi dan proses rehabilitasi rekonstruksi, serta pemulihan jangka panjang.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor IV, Nazamuddin kepada wartawan di Gedung Biro Rektor Unsyiah, Kamis (29/12).

Nazamuddin menyebutkan, yang pertama adalah pendampingan proses pembangunan fisik bangunan dan infrastruktur di tiga kabupaten terdampak.

“Tim Unsyiah akan memberikan layanan konsultasi bagaimana mendirikan bangunan yang aman dan tahan gempa,” sebutnya.

Kedua, lanjutnya, Unsyiah membantu pemulihan layanan di bidang kesehatan, melalui pembangunan rumah sakit kontainer. “Kami bekerjasama dengan Dinkes Aceh akan merevitalisasi rumah sakit kontainer (sementara),” sambung Nazamuddin.

Yang ketiga, melakukan pemetaan patahan aktif di Aceh. “Karena di Aceh masih banyak patahan aktif, maka diperlukan jaringan seismometer untuk mengidentifikasi patahan-patahan aktif tersebut,” ujar Nazamuddin.

Untuk keempat, Unsyiah juga turut membantu pemulihan bidang pendidikan. “Salah satunya melalui program KKN Tematik. Mereka akan membantu proses belajar-mengajar dan operasional di sekolah yang terdampak,” katanya.

Kelima, adalah mendirikan rumoh pembelajaran gempa. “Aceh perlu memiliki satu pusat pembelajaran gempa bumi yang sekaligus dapat dijadikan sebagai museum. Itu kita namakan Rumoh Pembelajaran Gempa,” jelasnya.

Dan, keenam, Unsyiah akan menyusun naskah akademik Qanun Pendidikan Kebencanaan. “Qanun ini perlu masuk dalam kurikulum pendidikan formal dan nonformal,” demikian Nazamuddin. [Aidil Saputra]

Related posts