Investasi luar Jawa meningkat 46,4% berkat infrastruktur

ilustrasi. (waspada)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, realisasi investasi di luar Pulau Jawa mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan Pulau Jawa.

Dia menjelaskan peningkatan realisasi investasi ini disebabkan pengembangan infrastruktur yang digenjot pemerintah di luar Pulau Jawa. Hal ini mengundang para investor untuk masuk ke investasi di luar Jawa.

“Pertumbuhan investasi di Luar Jawa juga cukup di atas investasi di Jawa. Jadi di Luar Jawa tumbuhnya 14,2%. Jadi ini hemat saya juga konsekuensi program infrastruktur yang dicanangkan presiden ini cukup stimulatif terhadap investasi swasta yang ngejar proyek di Luar Jawa,” kata dia di Kantornya, Jakarta, Rabu (25/1).

Sepanjang periode Januari-Desember 2016, Lembong mencatat realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp284,1 triliun atau sekira 46,4% dari total realisasi investasi, atau meningkat sebesar 14,2% dari periode yang sama tahun lalu. Dia berharap hal itu dapat lebih mendorong terciptanya pemerataan pembangunan ke berbagai daerah khususnya di Luar Jawa.

Dia pun menilai untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peran aktif seluruh pemangku kepentingan. Selain itu juga dibutuhkan kerjasama yang baik antara pihak-pihak berkepentingan.

“Untuk mendukung peningkatan investasi di luar Pulau Jawa ini diperlukan kerjasama dari semua pemangku kepentingan, termasuk instansi pemerintah pusat dan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) Provinsi di kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk lebih memberikan kemudahan bagi para investor” jelasnya.

Kemudian, dia menyebutkan, realisasi PMDN dan PMA Januari hingga Desember 2016 berdasarkan lokasi proyek, untuk lima besar adalah Jawa Barat Rp105,3 triliun, Jawa Timur Rp72,9 triliun, DKI Jakarta Rp58,8 triliun, Banten Rp52,3 triliun dan Sumatera Selatan Rp46,8 triliun.

“Kinerja investasi selama Januari hingga Desember 2016 menunjukkan pertumbuhan investasi sebesar 12,4%, memberikan optimisme bahwa bukan target tahun 2016 telah terlampaui, namun target tahun 2017 sebesar Rp678,8 triliun juga memberikan harapan dan optimisme akan dapat dicapai,” tambahnya. [Okezone]

Related posts