Ketum Ippelmas: Saya tak terlibat politik praktis

Ketum Ippelmas: Saya tak terlibat politik praktis
Ketua Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Simeulue (Ippelmas) Banda Aceh periode 2015-2017, Zulianto. (Dok.pribadi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Simeulue (Ippelmas) Banda Aceh periode 2015-2017, Zulianto mengaku tak pernah terlibat dalam politik praktis seperti yang dituduhkan oleh enam organisasi mahasiswa kecamatan asal Kabupaten Simeulue.

“Kalau memang saya terlibat di dalam politik praktis mohon disebutkan partai apa, dan apa buktinya? Saya berharap jangan salah menafsirkan politik,” kata Zulianto kepada Kanalaceh.com, Minggu (29/1).

Penegasannya itu disampaikan terkait enam organisasi mahasiswa kecamatan asal Kabupaten Simeulue yang menggelar Musyawarah Luar Biasa (Muslub) pada Jumat (27/1). Mereka menilai Zulianto melanggar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan terlibat dalam politik praktis.

[Baca: Terlibat politik praktis, ketua mahasiswa Simeulue dicopot]

“Saya bukan orang yang rakus jabatan. Kalau memang saya bersalah dan melanggar AD/ART organisasi, saya siap turun dari jabatan. Tapi saya tidak tau apa yang saya langgar, tiba-tiba sudah Muslub,” ujar Zulianto.

Ia juga merasa dirinya tak dipecat, sebab menurutnya Muslub yang telah dilaksanakan itu tidak sah. Disebutkannya, di dalam SK ada yang namanya dewan pembina dan dewan penasehat.

Dijelaskannya, seharusnya jika ketua bersalah, diselesaikan terlebih dahulu melalui dewan pembina. Jika tidak selesai, maka baru ke dewan penasehat. Jika tak ada titik temu juga, baru diadakan Muslub.

“Tapi hal itu tidak pernah dilakukan, karena Muslub ini hanya untuk kepentingan kelompok semata,” ujar Zulianto.

Dirinya mengingatkan kepada mahasiswa Simeulue agar tak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang bisa memecah belah organisasi Ippelmas.

“Kepada seluruh pengurus Ippelmas Banda Aceh jangan terkecoh dengan hasil Muslub yang sudah dilaksanakan. Mari kita bekerja seperti biasa sampai berakhir masa periode kita,” tegas Zulianto.

Diberitakan sebelumnya, di dalam Muslub tersebut menghasilkan kesepakatan pemberhentian Zulianto dari jabatan Ketua Ippelmas Banda Aceh.

Selanjutnya forum mengusulkan dua nama sebagai kandidat ketua, yakni Rejeki Metuhadi dan Ali Hanafia. Setelah melakukan proses voting, Ali mengungguli Rejeki dengan perolehan 9 suara. Sedang Rejeki mengantongi 3 suara dri total 12 suara.

“Berdasarkan hasil voting tersebut, Ali Hanafia ditetapkan sebagai Ketua Ippelmas Banda Aceh periode 2017-2018,” terang Koordinator Pelaksana Kegiatan Muslub, Dimas Ayadi.

Adapun organisasi yang menjadi peserta forum tersebut, yakni mahasiswa Simeulue Timur (Peranpasti), Simeulue Tengah (Imapta), Teupah Selatan (Ippemtepsel), Simeulue Cut (Imapcut), Salang (FB-PPMS) dan Teupah Barat (Ippemtab). [Aidil Saputra]

Related posts