Pemungutan suara di Aceh diharapkan berjalan damai

Pemungutan suara di Aceh diharapkan berjalan damai
Ilustrasi - Pemungutan suara. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pertemuan Dewan Presidium Komite Mahasiswa Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) pada Sabtu (11/2) mengharapkan pemungutan suara di Aceh pada 15 Februari 2017 berlangsung damai.

Pertemuan yang dihadiri Sekertaris Jenderal dan enam Dewan Presidium KMPAN menegaskan bahwa Pilkada Aceh sebagai puncak demokrasi politik masyarakat Aceh.

Sekjen KMPAN, Muhammad Imam mengharapkan para calon pemimpin daerah Aceh semestinya menjadi tauladan dalam upaya menciptakan Pilkada yang sedemokratis-demokratisnya.

“Apalagi para calon tersebut merupakan tokoh-tokoh Aceh yang telah berjuang untuk kedamaian Aceh selama ini,” kata Imam.

Hal senada diutarakan oleh Bisril, Sekum Imapa Jakarta. Dia menjelaskan para calon harus menjadi penenang dan pendingin bagi para pendukung dan simpatisannya, bukannya menjadi pihak yang memprovokasi dan malah berusaha memecah belah masyarakat Aceh.

Fakhrurrazi, Ketua Ippma Malang, menyatakan bahwa masyarakat Aceh sendiri adalah subjek aktif dalam proses demokrasi tersebut karena suara merekalah yang menentukan Aceh lima tahun ke depan.

Dengan pengalaman sejarah di Aceh, mereka sangat sadar politik dan mampu menilai program-program kerja para calon. Mereka bukan objek pasif jual beli suara,” kata Fakhrurrazi.

Ditambah lagi, sambungnya, masyarakat punya peran penting sebagai partner Panwaslih dalam mengawasi Pilkada di Aceh.

Bagi Abduh, delegasi Imaska Solo, KIP Aceh sebagai pelaksana Pilkada harus mengedepankan independensi dalam menjalankan tugasnya. Apabila terjadi tindak kekerasan, intimidasi dan kecurangan oleh pihak tertentu maka KIP Aceh harus berani melaporkannya kapada pihak berwenang.

Terakhir, seluruh Dewan Presidium KMPAN berharap siapapun yang terpilih sebagai pemimpin Aceh adalah yang terbaik bagi Aceh selama lima tahun ke depan. [Aidil/rel]

Related posts