Dinkes Banda Aceh: Peralihan ke musim hujan rentan DBD

Dinkes Banda Aceh: Peralihan ke musim hujan rentan DBD
Ilustrasi.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Salah satu penyebab mudahnya seseorang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) ialah akibat peralihan musim.

Hujan yang melanda Kota Banda Aceh akhir-akhir ini menyebabkan selama 2017, sekitar 148 orang terkena gejala DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Warqah Helmi membenarkan peralihan musim ke musim penghujan rentan terserang DBD. Pasalnya, genangan air akan menimbulkan jentik nyamuk dan siap mengintai manusia.

“Peralihan musim sangat berpengaruh, apabila masyarakat tidak sadar kondisi itu akan berakibat fatal,” katanya saat dijumpai diruangannya, Kamis (2/3).

Ia menjelaskan, pada saat musim kemarau warga biasanya merasa aman, sehingga tidak memperdulikan keadaan lingkungannya.

Namun, memasuki bulan musim penghujan antara bulan September hingga Desember masyarakat lupa akan keadaan lingkungannya.

Dampaknya, kata dia, di bulan berikutnya banyak yang terserang penyakit DBD dan itu selalu berulang-ulang setiap tahun. “Kesadaran masyarakat kita untuk menjaga lingkungan dan mengantisipasi ini sangat kurang,” ujarnya.

Meskipun pihaknya sudah berulang kali melakukan pengasapan (fogging), namun hal itu tidak menjamin warga terhindar dari DBD. Sebab, pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa tetapi jentik nyamuk tidak ikut mati.

Pada tahun 2016 lalu, kasus DBD di Kota Banda Aceh mencapai 152 kasus. Sedangkan di tahun 2017 awal sudah mencapai 148 kasus.

Peningkatan yang signifikan ini harus diredam dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih.

“Maka dari itu, penyakit DBD ini sudah kita tetapkan sebagai kejadian luar biasa, “ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengangtifkan kembali program juru pemantau jentik (jumantik) di setiap desa untuk memantau persebaran jentik disetiap rumah. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi melonjaknya jumlah warga yang terserang DBD.

Sementara itu, wakil direktur rumah sakit umum zainal abidin (RSUZA), Azharuddin menyebutkan, pasien DBD yang dirawat di RSUZA tidak ada lonjakan hingga saat ini. Namun, hanya ada beberapa pasien yang secara bersamaan datang pada bulan Januari lalu.

“Kalau lonjakan pasien DBD tidak ada. Sama seperti tahun sebelumnya,” kata Azharudin dijumpai Kanalaceh.com di ruangannya. [Randi]

Related posts