Illiza: 10 hari lagi perbaikan pipa PDAM rampung

Pekan ini, Perbaikan pipa PDAM Tirta Daroy ditargetkan selesai
Ilustrasi. Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meninjau perbaikan pipa PDAM Tirta Daroy yang bocor akibat pengerjaan proyek flyover Simpang Surabaya, Banda Aceh, Rabu (15/3). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meninjau perbaikan pipa PDAM Tirta Daroy yang bocor akibat pengerjaan proyek flyover Simpang Surabaya, Banda Aceh, Rabu (15/3).

Illiza turut didampingi oleh Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub dan Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Aceh Ahmad Faizal serta sejumlah pejabat Pemko Banda Aceh.

Illiza mengungkapkan beberapa kendala dalam proses perbaikan pipa PDAM berdiameter 500 mm dan panjang 200 meter tersebut, terutama terkait penyediaan material yang harus dipesan dari luar daerah.

“Ternyata pembuatannya tidak bisa secepat yang kita prediksikan. Sebelumnya kita perkirakan sekitar 20 hari proses perbaikannya hingga selesai,” katanya.

Dikatakannya, untuk penyambungan pipanya itu sendiri membutuhkan konektor khusus yang ia pesan dari Klaten-Jawa Tengah.

“Opsi lain, jika memungkinkan pipanya akan coba kita las tanpa menggunakan konektor. Kendala lainnya setelah material sampai, terdapat dua segmen beton yang harus diangkat oleh pihak rekanan agar proses pemasangan pipa dapat segera dilakukan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kedua segmen beton yang berada di sisi jalan flyover tersebut rencananya akan diangkat dan dipindahkan pada Kamis (16/3) besok.

“Untuk penggalian butuh waktu dua hari, dan paling cepat tujuh hari maksimal 10 hari lagi perbaikannya hingga proses instalasi rampung. Kita upayakan secepatnya agar pendistribusian air ke rumah warga yang terkena dampak kembali normal,” targetnya.

Ia juga menyebutkan, akibat kebocoran pipa sejak bulan lalu itu PDAM Tirta Daroy kehilangan air sekira 3.000 kubik per hari.

“Itu pun tekanan airnya sudah kita kurangi, jika tidak maka akan berdampak buruk pada kontruksi flyover ini. Dampak lain yang tidak bisa kita hindari yakni suplai air tidak bisa maksimal ke rumah-rumah warga, terutama di kawasan Syiah Kuala dan Kuta Alam,” ungkap Illiza. [Aidil/rel]

Related posts