Siang malam daerah ini diserang ulat bulu

tribunnews

Mojokerto (KANALACEH.COM) Hama ulat bulu menyerang pemukiman warga Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Tentunya, hal itu membuat warga kian resah.

 

Serangan ulat bulu ini terparah dirasakan warga yang rumahnya berada di tepian hutan. Tiap pagi dan malam, ribuan hewan pengerat ini selalu muncul. Warga pun mulai dihinggapi rasa gatal dengan serangan ulat bulu ini.

Seperti yang disampaikan Puspita Sari, (14), salah satu penghuni Panti Asuhan Villa Durian Doa Yatim Sejahtera di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet ini. Sudah beberapa hari ini ia merasa waswas dengan serangan ulat bulu ini.

“Mulai seminggu ini muncul. Jumlahnya sangat banyak, sampai ratusan bahkan ribuan,” kata Puspita kepada awak media, Kamis (23/3).

Puspita menjelaskan, ulat bulu ini muncul di hampir seluruh lokasi Panti Asuhan. Mulai menempel di tembok, hingga masuk ke dalam ruangan panti. Baik di dalam dapur, kamar, bahkan musala dan kamar mandi.

“Kalau terkena rasanya gatal-gatal. Sudah banyak juga yang terkena ulat bulu. Padahal hari, pagi dan malam sebelum tidur selalu kita bersihkan, tapi terus saja muncul,” imbuhnya.

Menurutnya, sebelumnya serangan ulat bulu tak sebanyak ini. Namun sejak tiga hari lalu, serangan ulat dengan pajang 2 sentimeter (cm) itu kian mengganas. Tiap hari, ada ribuan ulat yang menyerang lokasi tersebut.

“Di sisi tembok luar saja ada ratusan jumlahnya, belum lagi di halaman dan di pohon-pohon itu. Kami jadi takut berada di luar ruangan, khawatir kena ulat bulu. Karena banyak juga yang kulitnya iritasi karena terkena ulat bulu,” terangnya.

Sementara itu, Pengasuh Villa Durian Doa Yatim Sejahtera, Mochammad Mukhiddin mengatakan, serangan hama ulat bulu ini merupakan yang kedua kalinya di tahun 2017 ini. Sebelumnya, serangan ulat bulu juga terjadi di wilayah tersebut.

“Beberapa waktu lalu juga diserang ulat bulu, tapi jenisnya berbeda dengan yang sekarang. Selain itu, jumlahnya lebih banyak saat ini. Kemudian muncul lagi kali ini,” kata Mukhidin.

Muhkhidin pun mengaku telah melaporkan peristiwa itu kepada aparatur desa. Namun hingga kini belum ada upaya pembasmian ulat bulu tersebut. Saat ini, pembasmian ulat bulu hanya menggunakan cara manual.

“Hanya dipunguti dan disapu. Tiap pagi dan malam hari kita bersama-sama membersihkan. Kalau tidak, bisa kena iritasi semuanya, karena memang sangat banyak jumlahnya,” pungkasnya. [Okezone]

Related posts