Wabup Aceh Barat resmikan sentra kerajinan enceng gondok

Wabup Aceh Barat resmikan sentra kerajinan enceng gondok
Ilustrasi - Kerajinan dari eceng gondok. (kerajinanambarawa.com)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wakil Bupati Aceh Barat, Rachmat Fitri meresmikan sentra kerajinan enceng gondok di Kecamatan Arongan Lambalek, Jumat (31/3). Peresmian itu dilakukan di kantor kecamatan setempat.

Turut dihadiri oleh Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Prof Farid Wajdi Ibrahim, tim Universitas Membangun Desa (UMD), dan tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Penetapan ini dikarenakan Kecamatan Arongan Lambalek memiliki sumber daya enceng gondok yang melimpah. Selain itu sejumlah Kelompok Usaha Produktif (KUP) telah terbentuk dan menghasilkan berbagai kerajinan dengan bahan dasar enceng gondok.

Munculnya KUP di Kecamatan Arongan Lambalek berkat adanya UMD lewat Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM/KKN) Inovatif, yang digelar mahasiswa UIN Ar-Raniry beberapa waktu lalu di tiga desa yang ada di Kecamatan Arongan Lambalek lewat dukungan KOMPAK (DFAT).

Para mahasiswa yang dibagi dalam tiga gelombang ini melakukan pendampingan bagi para ibu-ibu melakukan pembentukan KUP, menggelar pelatihan pembuatan kerajinan enceng gondok hingga melatih teknik pemasaran produk.

Rektor UIN Ar Raniry, Prof Farid Wajdi dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk kreatif menciptakan produk-produk baru yang bernilai jual dan dapat menambah pendapatan masyarakat.

Farid berjanji, UIN Ar-Raniry akan terus melakukan pendampingan bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian, khususnya di Kecamatan Arongan Lambalek dan Aceh secara keseluruhan.

Sementara itu Wakil Bupati Aceh Barat, Rachmat, menyebutkan bahwa pemerintah kabupaten telah berkomitmen untuk terus menciptakan program-program bagi masyarakat, dalam rangka meningkatkan perekonomian.

“Komitmen ini diwujudkan pemerintah dengan menciptakan berbagai kerjasama dengan sejumlah pihak termasuk UIN untuk terus melakukan program berkesinambungan,” kata Rachmat.

Team leader program UMD UIN Ar-Raniry, Prof Eka Srimulyani berharap agar konsep pemberdayaan seperti ini akan menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya dalam menjalankan program KPM/KKN bagi mahasiswa. [Aidil/rel]

Related posts