Jalan lintas Kutacane-Medan masih ditutup

Pengungsi akibat banjir bandang di Agara mencapai 2.476 jiwa
Banjir bandang di Aceh Tenggara, Selasa (11/4) kemarin. (BPBA)

Kutacane (KANALACEH.COM) – Jalan lintas nasional yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara yakni Kutacane menuju Medan, Provinsi Sumatera Utara, masih ditutup akibat material banjir bandang.

“Hingga kini, kami harus melewati jalan alternatif menuju Medan. Tidak diizinkan polisi lalulitas setempat,” terang Ricardo (35), supir angkutan penumpang Medan-Kutacane pergi pulang di Kutacane, Kamis (14/4).

Menurutnya, polisi memasang plang tanda dialihkan arus kendaraan mulai Simpang Semadam, Kecamatan Semadam menuju Salim Pipit, dan jalan keluar berada di Lawe Desky, Kecamatan Babul Makmur.

Begitu juga dengan arus sebaliknya, untuk kendaraan dari Medan menuju Kutacane baik angkutan penumpang seperti mobil minibus atau angkutan barang truk.

“Mau bagaimana lagi, namanya juga musibah. Bagi kami, pengendara harus melalui jalan alternatif terasa lebih jauh. Hendak pekerja secepatnya buka timbunan material,” katanya.

Budiman (53), korban banjir bandang mengatakan, operator alat berat sejak Selasa (11/4) malam, hingga Kamis (13/4), telah membersihkan badan jalan Kutacane-Medan.

Kegiatan pembersihan dilakukan dari material yang dibawa banjir bandang dari atas pengunugan seperti kayu gelondongan, bebatuan, pasir, dan lumpur.

Sedikitnya terdapat tiga alat berat melakukan pekerjaan tersebut, seperti dua unit diantaranya di Desa Suka Makmur, Kecamatan Semadam, dan satu unit di Desa Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala Gala. Aparat TNI/Polri setempat terlihat membantu pembersihan badan jalan, dan rumah-rumah warga yang tertimbun lumpur dari bencana itu.

“Ada empat titik jalan lintas nasional, seperti di Desa Suka Makmur memiliki kondisi badan jalan longsor hampir separuh dengan panjang 10 meter. Jalan tertimbun material yakni kayu gelondongan dan batu besar,” ucapnya.

Wilayah Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan 385 desa, dan 282 desa di antaranya berada di lembah dan 103 desa terletak di lereng pengunungan.

Kabupaten di Provinsi Aceh ini, merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 25 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan. [Republika]

Related posts