Hakim tolak permohonan suntik mati yang diajukan Berlin Silalahi

Berlin Silalahi (posisi tidur), salah seorang korban penggusuran Barak Bakoy yang mengajukan permohonan suntik mati ke PN Banda Aceh, sementara tinggal di kantor YARA. (Kanal Aceh/Randi)
Berlin Silalahi (posisi tidur), salah seorang korban penggusuran Barak Bakoy yang mengajukan permohonan suntik mati ke PN Banda Aceh, sementara tinggal di kantor YARA. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Permohonan suntik mati yang diajukan oleh salah satu korban penggusuran Barak Bakoy, Berlin Silalahi akhirnya ditolak oleh Hakim.

Dalam persidangan dalam agenda pembacaan putusan tersebut, diputuskan oleh Hakim ketua, Ngatimin yang juga sebagai hakim tunggal dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Banda Aceh, Jum’at (19/5).

“Menolak permohonan pemohon dan membebankan biaya yang timbul akibat permohonan ini sebesar Rp 179 ribu,” katanya dalam mengakhiri persidangan tersebut.

Hakim menolak permohonan itu didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti, Aspek HAM, Kode etik Kedokteran, Aspek sudut pandang agama islam dan hukum positif Indonesia. Kata Ngatimin, permohonan Euthanasia (suntik mati) tidak bisa dijadikan landasan hukum di Indonesia.

Dalam konteks hukum positif di Indonesia, suntik mati tetap dilarang. “Dengan demikian dalam hukum positif Indonesia tidak dimungkinkan dilakukan pengambilan hidup seseorang, sekalipun itu permintaan pemohon,” katanya.

Baca: Ajukan permohonan suntik mati, Ini penyakit yang diderita Berlin Silalahi

Hingga saat ini, kata dia, belum ada hukum yang mengatur tentang permohonan suntik mati. Pasal-pasal tentang UU hukum pidana, justru menegaskan bahwa euthanasia pasif tanpa permintaan dilarang demikian pula euthanasia aktif juga dilarang.

Baca: Korban penggusuran Barak Bakoy ajukan permohonan suntik mati

Ia menyarankan agar persoalan ini dibawa ke Pemerintah Aceh, apalagi pemohon adalah masyarakat yang kurang mampu dari segi ekonomi, sehingga tidak mampu mengobati penyakit yang di deritanya. [Randi]

Related posts