Alumni Teknik Elektro Unsyiah santuni anak yatim

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Alumni jurusan Teknik elektro fakultas Teknik  angkatan 2008 Universtitas Syiah Kuala mengunjungi dan menyantuni anak yatim di yayasan Baldatul Tayyibatun Wa Rabbul Ghafur, Gampong Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu (17/6).

Salah seorang alumni elektro Unsyiah, Isnan Muharram mengatakan, mereka menyerahkan santunan dan sembako kepada para anak yatim piatu yang menghuni yayasan Baldatul Tayyibatun Wa Rabbul Ghafur sebagai bentuk rasa kepedulian sesama dalam bulan suci Ramadhan.

“Awalnya kami agendakan, buka puasa bersama dan menjalin silaturahmi antar alumni elektro 2008 yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, antusias mereka untuk menyisikan sedikit rezeki untuk berbagai sangat tinggi, jadi kami tampung dana itu untuk santunan anak yatim,” katanya.

Isnan menambahkan, meski santunan dan penyerahan sembako guna kebutuhan anak-anak di panti asuhan tidak banyak, namun setidakya sedikit meringankan dan membantu kebutuhan mereka selama bulan suci ramadhan serta jelang lebaran.

“Memang tidak banyak, ini amanah teman-teman alumni elektro, jadi kami serahkan sembako berupa beras, telur ayam, minyak, susu, sirup gula dan sedikit uang untuk kebutuhan mereka,” jelasnya.

Menurutnya, selain mengadakan buka puasa bersama, alumni elektro angkatan 2008 Unsyiah saat ini tersebar di seluruh indonesia, sebagian dari mereka berkerja di PT PLN dan PT telkom Indonesia.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan BTRG, Tgk H Murhaban Nafi menjelaskan, kepedulian masyarakat Aceh terhadap sesama apalagi anak-anak yatim sangat tinggi, terlebih di bulan suci ramadhan. Oleh karena itu, santunan yang diterimanya sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi anak-anak di yayasan Baldatul Tayyibatun Wa Rabbul Ghafur.

“Semoga Allah melimpahkan rezekinya, dan semoga perhatian dan kepedulian masyarakat terus meningkat, tidak hanya di bulan ramadhan,” sebutnya.

Saat ini, sebanyak 65 anak-anak yatim menghuni asrama  di yayasan Baldatul Tayyibatun Wa Rabbul Ghafur, Desa Ceurih, Banda Aceh. Sebelumnya, sekitar delapan bilik dari total 18 bilik di asrama yatim piatu itu mengalami kebakaran. [Randi/rel]

Related posts