Barat Selatan Aceh butuh pelebaran jalan

DPRK Desak Pemerintah Perlebar Jalan di Bireuen
Ilustrasi pelebaran jalan (Kompas)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Komunitas Muda Barat Selatan Aceh (KMBSA) mendorong Pemerintah Provinsi Aceh memiliki program pelebaran jalan agar tidak terjadi kesenjangan pembangunan infrastruktur di wilayah itu.

Ketua Umum KMBSA, Fitriadi Lanta di Meulaboh, Rabu (12/7) mengatakan, pelebaran jalan mendesak mulai dari Gunung Geurute Kabupaten Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Kota Subulussalam hingga ke perbatasan Sumatera Utara.

“Pelebaran jalan sudah menjadi kebutuhan mendesak dengan tingginya volume penambahan kendaraan roda empat masyarakat. Kemudian juga kita harapkan Pelabuhan Penyeberangan di Samatiga, itu sangat membutuhkan perhatian,” sebutnya.

Pernyataan itu menyoal pembangunan infrastruktur yang masuk dalam Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan program prioritas di Provinsi Aceh yang dibahas dalam rapat terbatas Presiden RI dan Kabinet bersama rombongan Gubernur/ Wakil Gubernur Aceh, Selasa, (11/7) di Jakarta.

Pertemuan itu sebagai bentuk komitmen Pemerintah pusat akan mempercepat proyek infrastruktur di Aceh mulai dari pembangunan bendungan, pembangkit tenaga listrik dan percepatan pembangunan Kawasan Khusus Lhokseumawe.

Fitriadi mengapresiasi ada tiga item kegiatan di wilayah Barsela yang masuk dalam program tersebut, seperti lanjutan penuntasan proyek Irigasi Lhok Guci (Aceh Barat) Terowongan Geurute (Aceh Jaya) dan infrastruktur cegah banjir di Aceh Singkil.

Namun, dalam proyek strategis nasional Aceh, tidak ada kegiatan untuk pembangunan infrastruktur jalan untuk wilayah barat selatan Aceh, kecuali tiga item kegiatan yang sedang dikerjakan dan proyek yang belum dikerjakan.

Ketiga progres nasional tersebut kata dia, akan dikawal dan mengharapkan adanya peningkatan keseriusan pemerintah daerah dalam merealisasikan program tersebut sehingga mampu menekan jumlah pengangguran terbuka.

“Irigasi Lhok Guci adalah program lanjutan, sementara Terowongan Geurute belum dikerjakan, ini kita harapkan benar-benar dikerjakan, sebab wacana itu sudah tercetus lama, tapi hingga kini belum terealisasi,” tegasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, pada priode pemerintahan 2017-2022 di harapkan pelabuhan penyeberangan Meulaboh-Sinabang (Kabupaten Simeulue) benar-benar mendapat perhatian sehingga akses penghubung dengan program tol laut berjalan optimal.

Selama ini kondisi dermaga pelabuhan penyeberangan di Desa Tengoh, Aceh Barat itu masih belum ideal, aktivitas sandar terganggu kondisi cuaca karena sarana prasarana pendukung di area kolam pelabuhan belum tersedia.

Menurut Fitriadi, dengan adanya pembangunan infrastruktur lebih optimal di wilayah barat selatan, maka akan mempermudah pengelolaan potensi dan keunggulan daerah pesisir dalam mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.

“KMBSA juga memiliki beberapa tuntutan yang telah kami deklarasikan di Singkil untuk pemerataan pembangunan ekonomi, sosial dan kesehatan, kami harapkan ini juga menjadi program Gubernur Irwandi dan Wagub Nova Iriansyah,” katanya menambahkan. [Antara]

Related posts