AMAN tolak kedatangan orang yang provokasi pendirian pabrik semen di Laweung

Setelah ke Semen Padang, Persia minta pembangunan pabrik semen di Pidie dipercepat
Ilustrasi. Target Produksi Semen Indonesia 2016. Suasana aktivitas pekerja di Pabrik Semen Gresik, Tuban, Jawa Timur, Selasa (29/3/16). (Antara Foto)

Sigli (KANALACEH.COM) – Aliansi Masyarakat Aneuk Nanggroe (AMAN) dengan tegas menolak kedatangan orang-orang yang memprovokasi warga sekitar Laweung dengan adanya pendirian pabrik PT Semen Indonesia Aceh.

Sekjen AMAN Provinsi Aceh Rahmad Irfan berharap kepada Pemerintah Aceh, dan Pemerintah Kabupaten untuk dapat meminimalisir hal-hal seperti itu.

“Jangan biarkan masyarakat Pidie kecewa, karena jauh-jauh hari mereka telah menaruh harapan besar untuk berdikari pada PT Semen Indonesia – Aceh ini,” katanya kepada Kanalaceh.com, Minggu (6/8).

Menurutnya, selama ini masih ada kelompok yang mencoba untuk memprovokasi warga yang tinggal disekitar PT Semen Indonesia Aceh (SIA), seperti yang telah terjadi di Guha Tujuh, dan di Gampong Kareung Kecamatan Bate.

Rahmad Irfan meminta kepada orang-orang untuk tidak mengacaukan suasana aman yang telah terbina di Aceh ini, khususnya di Kabupaten Pidie, tempat dimana PT Semen Indonesia Aceh ini berada.

“Jangan korbankan kami dengan persaingan bisnis anda,” tegasnya.

Sementara itu Humas PT Semen Indonesia Aceh (SIA) Marjoni yang dihubungi Kanalaceh.com secara terpisah, mengharapkan agar masyarakat Pidie, khususnya warga disekitar lokasi pembangunan pabrik Semen Indonesia Aceh tidak terpengaruh dengan pihak-pihak luar Aceh yang ingin menggagalkan investasi di Aceh.

Marjoni menambahkan, pabrik semen yang akan dibangun di Pidie merupakan investasi negara melalui BUMN yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyatnya, tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi juga pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.

“PT Semen Indonesia Aceh yang merupakan anak usaha dari Semen Indonesia Group punya komitmen yang kuat untuk menjaga lingkungan dan pabrik yang akan dibangun di Pidie ini menggunakan teknologi ramah lingkungan,” katanya.

Sebelum pabrik Semen Indonesia Aceh dibangun, sambungnya, pihak perusahaan sudah merencanakan program penghijauan di wilayah operasi pabrik.

Lanjutnya, hal tersebut sudah menjadi bagian dari upaya menjaga dan merawat keberlanjutan lingkungan hidup dalam pelaksanaan industri oleh PT Semen Indonesia Aceh.

“Kami terus berkomitmen terhadap kondisi lingkungan sekitar PT Semen Indonesia Aceh (SIA) dalam melakukan pengelolaan lingkungan kami memiliki tahapan yang taat lingkungan dalam pengelolaannya. Tahapan itu dimulai dari perencanaan, penanaman dan pembibitan hingga mengelola pertambangan sendiri,” papar Marjoni. [Rajali Samidan]

Related posts