Murid dan masyarakat di Lhoksukon keracunan obat pencegahan kaki gajah

Murid dan masyarakat di Lhoksukon keracunan obat pencegahan kaki gajah
Korban keracunan setelah mengkomsumsi obat pencegahan penyakit kaki gajah yang diberikan oleh pegawai Puskesmas Buket Hagu Batu VII, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (26/10). (Ist)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Sebanyak tujuh murid SDN 12 Grong-grong dan sejumlah masyarakat diduga keracunan setelah mengkomsumsi obat pencegahan penyakit kaki gajah yang diberikan oleh pegawai Puskesmas Buket Hagu Batu VII, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (26/10).

Akibatnya, masyarakat dari Meunasah Grong-grong, Desa Alue Abe, Desa Lhok Kareung dan Desa Alue Itam Reudeup beserta para wali murid meminta pertanggungjawaban kepada puskesmas atas keracunan dari obat bernama Albendazole dan Diethylcarbamszine Citrate.

Informasi yang dihimpun Kanalaceh.com, sekira pukul 09.45 WIB petugas puskesmas Buket Hagu Batu VII mendapat perintah Kepala Puskesmas Lhoksukon untuk memberikan obat anti kaki gajah terhadap para siswa. Setelah selesai dilaksanakan tidak ada terjadi sesuatu hal yang aneh (keracunan).

Sekira pukul 13.30 WIB, para siswa beserta orang tua korban keracunan didampingi masyarakat mendatangi Puskesmas Lhoksukon untuk meminta pertanggungjawaban.

Kepala Pukesmas Buket Hagu, Dr Adnani saat dikonfirmasi Kanalaceh.com mengatakan bahwa sebenarnya mereka bukan keracunan tapi merupakan efek samping dari obat tersebut.

“Ada efek buat pasien yang tidak sarapan atau badannya kurang fit, yang mengakibatkan pasien mual-mual, muntah. Tapi itu semua tidak sampai menggangu kesehatan masyarakat,” kata Adnani.

Dia menjelaskan bahwa emberian obat pencegahan penyakit kaki gajah merupakan program Pemerintah Pusat.

“Kita sudah mengantispasi jauh-jauh hari dengan melakukan sosialisasi di pukusmas setempat, agar kader dan para petugas memberitahukan kepada pasien sebelum minum obat, harus sarapan dulu dan sebagainya,” jelas Adnani. [Rajali Samidan]

Related posts